Bulan suci kembali datang. Esok umat muslim akan berpuasa Ramadan. Malam ini diawali dengan salat Tarawih. Sebagai muslim, tentunya bulan Ramadan tak mau disia-siakan begitu saja. Kedatangannya begitu dinantikan. Kehadirannya adalah obat kerinduan.
Mahfuzat menyebutkan, man arafa bu'das safari ista'adda. Barangsiapa yang tahu jauhnya perjalanan, maka ia akan mempersiapkan bekal. Maka, dalam menyambut bulan Ramadan, persiapan dan bekal menghadapinya harus benar-benar penuh. Tidak boleh setengah-tengah atau bahkan sampai 'bondo' nekat saja.
.
Lantas, apa saja persiapannya? Apa saja bekalnya? Sesungguhnya bekal ini dipersiapkan jauh-jauh hari semenjak beberapa bulan sebelum kehadiran Ramadan. Persiapan pertama adalah latihan berpuasa. Latihan puasa Senin dan Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Daud, dan bentuk puasa-puasa sunnah lainnya. Persiapan kedua adalah memperbanyak bacaan Quran. Ramadan adalah syahrul Quran. Di salah satu malamnya diturunkan kitab suci Quran. Maka, sudah sepatutnya kita memperbanyak membacanya dan menadaburinya.
.
Persiapan ketiga adalah berolahraga. Persiapan fisik juga penting supaya selama menjalani puasa dan segala ibadah dalam Ramadan bisa optimal dan tidak malas-malasa atau bahkan sakit-sakitan. Persiapan keempat adalah membiasakan hal-hal positif dalam keaeharian. Misal sedekah, membaca buku, dan mendengar kajian. Dengan begitu, ketika Ramadan datang, kita sudah terbiasa dengan hal-hal semacam itu. Kita tidak dikagetkan dengan agenda yang berubah 180 derajat hanya gara-gara Ramadan. Terlebih setelah Ramadan berlalu, amalan positif itu pun berlalu. Semoga tidak demikian.
.
Persiapan kelima adalah mengurangi hal-hal yang kurang berfaedah. Menggunjing orang lain, ngobrol ke sana-kemari yang tidak jelas tujuannya, bermain game sampai lupa waktu, dan lain-lain. Hal-hal semacam ini diibaratkan sebegai pencuri Ramadan. Puasanya mungkin sah, tetapi tidak bermakna. Mengapa? Sebab selama menjalani puasa diisi dengan hal-hal yang 'laghwun' atau melalaikan. Maka, kurangi itu sedikit demi sedikit.
.
Persiapan keenam adalah mempelajari ilmu seputar Ramadan. Suatu ibadah yang dilengkapi denga ilmu yang cukup tentu akan lebih bernilai daripada sekadar melakukannya tanpa dasar ilmu. Ilmu akan meneguhkan ibadah yang dilakukan.
.
Itulah sekelumit persiapan menyambut Ramadan yany begitu diagungkan. Semoga niatan menjalani Ramadan benar-benar berdasar keimanan dan mengharap keridaan-Nya supaya kita dapat meraih ampunan dari-Nya.
.
#Ramadan1 of #30hariRamadan #ramadhanbercerita #ramadanberceritaday1 #16052018