Menginjak usia berkepala dua, tentunya saya dikelilingi oleh kawan-kawan yang tak lagi berpangku tangan kepada orang tuanya. Mereka sudah mandiri. Banyak yang mengisi waktu luang kuliahnya dengan berwirausaha. Saya rasa hal ini cukup baik, apa pun jenis wirausahanya. Entah itu jualan pulsa, menjadi reseller hijab, sampai pada membuka kedai kopi sendiri. Saya sendiri punya kawan yang jatuh bangun membangun bisnisnya, tetapi alhamdulillah sekarang ia sudah punya usaha yang bisa dikatakan sukses di antara teman-temannya yang sama-sama menjadi pengusaha.
Yang miris saya lihat adalah setelah beberapa waktu teman saya itu berwirausaha, atau bahkan ketika pertama kali membuka usaha, kawan-kawan sekelilingnya maunya yang gratis-gratis saja. Mungkin kalau sekadar satu dua kali tidak mengapa. Yang menjadi masalah adalah kalau hal itu dilakukan berulang kali tanpa rasa sungkan kepada pebisnis tadi. Karena sesungguhnya kawan pebisnis saya tadi sedang berusaha mencari jejaring pelanggan