Bagi saya sendiri, berpenampilan dengan rapi dan bersih adalah suatu keharusan. Menurut saya, penampilan itu mencerminkan banyak hal. Mungkin akan banyak yang mencibir "Don't Judge Cover by Its Cover". Tetapi, tentu buku yang berkualitas pun saya rasa selalu ditunjang oleh penampilan sampul yang eye-catching. Begitu pula dengan manusia. Bagaimana pun ketika kita bertemu dengan teman, kolega, rekan, keluarga dsb tentu yang dilihat pertama kali adalah cara berpakaian kita. Karena dari sana tercermin bagaimana kepribadian dan keseharian kita. Bila kita terbiasa berpenampilan rapi dan bersih, maka dalam aspek kehidupan lainnya tentu kita akan menerapkan kerapian dan kebersihan itu, Lain halnya bila kita berpenampilan compang-camping, bau, dsb yang berkonotasi negatif, maka tentu persepsi orang akan negatif pula.
Bila kita coba kaitkan antara konsep berpakaian dalam Islam sesungguhnya Islam sudah punya koridor tersendiri yang sesungguhnya membuat siapa pun yang mau mengikutinya menjadi pribadi muslim/ah sejati. Misalnya saja tidak memakai pakaian yang ketat, tidak memakai pakaian yang transparan, pakaian harus menutupi aurat dsb. Citra positif berpakaian tentunya harus membawa kita, pemeluk Islam untuk juga berusaha semaksimal mungkin meningkatkan kualitas ibadah spiritual dan sosial kita. Karena sebagaimana firman Allah yang artinya "Dan pakaian ketaqwaan adalah pakaian yang baik". Maka, seyogyanya kita sebagai muslim/ah mengikuti syariat Islam dalam berpakaian juga diikuti langkah positif untuk meningkatkan kualitas ritual peribadatan kita.
Salam reflektif.