YOUCAN DISCUSS BATCH 2
SPEAKER; Mr.
Adam Febriyanto Nugraha
S2 – S3 University of Science and
Technology Korea
Moderator and
Notulen; Rofiatur Rofiah
S1 English Education
Department Madura Uniersity
RENEWABLE ENERGY;
Urgency and Future Prospect for Indonesia Energy Needs
Selama sumber energinya dapat
diperbaharui dalam jangka waktu yang relatif singkat untuk ukuran hidup manusia
maka itulah renewable energy. Minyak bumi pun dapat diperbaharui meski
prosesnya butuh waktu yang sangat lama.
Energy
terbarukan sangat perlu dikembangkan karena sumber energi terbesar saat ini seperti
minyak bumi dan batu bara lama-lama akan habis dan biasanya dalam perkembangan
energi terbarukan ini akan diiringi juga dengan energi yang ramah lingkungan.
Jadi tidak akan sekedar cepat perputarannya tapi tidak ada efek negatifnya.
Macam-macam
Renewable Energy
1. Angin
2. Air/tidal/laut
3. Sinar matahari/panas matahari
4. Panas bumi
5. Hidrogen
6. Biomas
7. Nuklir (?)
Dan dari semua itu memiliki advantage and disadvantage masing-masing. Kalau ditinjau dari asal muasal sumbernya, yang hampir selalu ada adalah angin, air, matahari, panas bumi,dan biomas. Kalau nuklir dari bahannya tidak terbarukan tapi energinya besar sekali dengan fuelnya sedikit jadi bersaing juga. Korea pun lebih dari 50% menggunakan nuklir untuk sumber listriknya. Terkait Indonesia sendiri sebagai berikut;
Gambar
1.
Seperti yang terdapat pada gambar 1. Kita bisa melihat kapasitas negri ini baik dari segi panas bumi, dan bioenergi sudah mulai lebih matang di banding yang lain meskipun sudah banyak juga pembangkit listrik tenaga surya dan jenis energi terbarukan lainnya yang sedang diaplikasikan.
Gambar 2.
gambar 2. Adalah peta sebaran panas bumi Indonesia yang memiliki potensi besar sehingga PR untuk mengembangkannya pun masih besar pula. Dengan kondisi Geografis dan Sosial yang beraneka ragam maka menurut Adam Febriyanto Nugraha tidak mungkin satu jenis energi terbarukan bisa menjawab permasalahan seluruh negri kita ini. Data-data yang baru terkumpul hingga 2014 dan 2015 bisa di cek di http://ebtke.esdm.go.id/category/11/buku.statistik.ebtke sedangkan terkait potensi Biomasa bisa klik http://aplikasi.ebtke.esdm.go.id/biomass/index.php/geochart/index maka akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini
gambar 3.
Lagi-lagi potensi besar peluang pengembangannya pun masih besar dan masih banyak pula yang perlu di garap. Dari gambar tersebut kita bisa melihat pembagiannya dari perkebunan hingga sampah kota. Intinya dengan potensi energi yang besar itu (sampai saat ini kita baru intip termal dan biomass) apabila dikelola dengan baik, bisa menghadirkan nilai ekonomi yang besar. Maka apabila pemerintah bisa mengoptimalkannya, keuntungannya selain rakyat bisa mendapat energi murah, juga bisa menjadi pemasukan negara. Terkait pembangkit listrik tenaga surya yang sudah dibangun hingga 2014 juga sudah membaik.
gambar 4.
Pada gambar diatas Ada 426 titik dengan total kapasitas 14MW, nah untuk Indonesia butuh berapa MW ? ini masih PR bersama untuk kita. Lalu bagaimana dengan energi yang lain ? bukan berarti tidak ada sama sekali karena sekarang sudah zamannya kolaborasi. Institusi pendidikan, pemerintahan, dan swasta pengembang energi terbarukan sudah mulai bekerja sama untuk membangun energi ini di daerah-daerah.
Gambar diatas merupakan rangkuman
potensi energi di Indonesia yang diambil dari 2nd Asia Renewable Energy
Workshop.
Q1. Teuku
Rachmattra - Surabaya - ketika mengambil master di Korea apa tetap mempelajari
Renewable Energy seluruhnya atau hanya dibidang Material Polimer ?
A1. Seperti
kuliah pada umumnya, mata kuliah kan ada major course, research course dll.
Saya sempat pelajari umumnya, Cuma ya porsinya jauh lebih kecil dibanding
bidang riset saya jadi memang untuk pembahasan kali ini saya tidak bisa terlalu
mendalam karena bukan mainan tiap hari disitu, tapi mudah-mudahan bisa
menyemangati kita untuk bedah lebih dalam.
Q2. Hudin
– Tangerang – A. Buaran energi di Korea selatan sekarang bagaimana ? porsi
energi baru terbarukan berapa ?
B. bagaimana kebijakan pemerintah korsel
dalam hal energi baru terbarukan ?
A2. A. Korea bertopang pada nuklir hingga saat
ini seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, lebih dari 50% sisanya pun
masih batu bara (yang diimpor dari China dan Indonesia) hebatnya mereka membuat
ini sebersih mungkin sambil mengembangkan
ke Renewable Energy.
B. kalau teman-teman nanti
berkecipung lebih jauh di dunia Solar
Cell atau Fuel Cell misalnya, pasti paper-paper publikasi yang bagus-bagus ada
nama orang Koreanya pada umumnya, entah sebagai student atau prof. Kalau tenaga
ahlinya saja sudah sedemikian antusias, jangan ditanya keseriusan pembangunannya. Mereka lebih fokus
pada Solar Cell, Wind, dan Hydrogen. Serta meningkatkan efisiensi penggunaan
energi pemanas dan pendingin.
Q3. Zahra – jember – Mr. Adam jika memang setiap
energi memiliki kekurangan dan kelebihan apakah kita bisa menyatukan beberapa
energi yang ada sehingga dapat menjadi sebuah sistem yang saling melengkapi
kekurangan tersebut ?
A3. Tentu
saja bisa di hybrid. Misal seperti ini ya
Solar
Cell > menghasilkan listrik > listrik digunakan untuk convert air menjadi
gas H2 dan O2 > H2 nya disimpan dan didistribusikan ke hydrogen station >
diaplikaskan ke mobil dengan tenaga Fuel Cell. Atau sekema lain yang lebih
sederhana, di kota A Solar Cell efektif, di kota B Wind turbin efektif, pendistribusian
listriknya sharing.
Q4. Ananda
Iqbal Ekaputra – UNSOED – menurut kacamata anda pentingnya ngembangin energi
terbarukan untuk untuk dikembangin. Bagaimana kalau hal tersebut mengambil
lahan warga ? mungkin contoh belum saya dapatkan tapikasus pertambangan saja
sudah banyak mengambil lahan rakyat. Apa yang anda lakukan mengenai hal
tersebut ?
A4. Kasus
pertambangan itu kan bisnis pemerintah mau tidak mau ya kita gilas.
AD. Oiya,
FYI aja, Taxi di Korea sudah ada yang diuji coba menggunakan Fuel Cell lho, jadi
tidak pakai bensin lagi, pakainya hydrogen dengan buangannya H2O.
Q.5 Della
Yuriza – Palembang – dikorea anda sudah banyak melihat bagaimana mereka
membangun negaranya dengan sumber daya seperti itu, selanjutnya bagaimana anda
agar kita semua disini dapat membangun seperti apa yang dicapai oleh negara
lain tersebut supaya kita bisa terapkan dalam struktur negara Indonesia ini ?
A.5 Kalau
yang masi Mahasiswa, carilah pengalaman, kuasai teknologinya. Jika mampu
berdiri sendiri dan langsung menerapkannya di daerah masing-masing itu HEBAT!
Juka belum bisa, berkolaborasilah, jika belum bisa juga, kembali lagi untuk
mencari Pengalaman sambil bergotong royong dari hal-hal yang kecil untuk
membuat sesuatu yang besar.
Q.6 Citra
pertiwi – Surabaya – yang saya tahu saat ini Indonesia hanya memproduksi panas
bumi dengan cara konvensional, yaitu mengektrasi energi panas yang tersimpan di
kerak bumi pada kedalaman 2-3 km dengan memanfaatkan fluida (air meteroik) yang
bersikulasi dalam batuan reservoir sebagai media pembawa energi panas ke
permukaan tetapi sayangnya fluida panas
pada sistem panas bumi di daerah vulkanik Indonesia sering bersifat korosif sehingga membutuhkan
material fasilitas produksi yang jauh lebih tahan korosi dibanding dengan
ekstraksi minyak dan gas bumi. Yang saya tanyain, menurut Mas Adam sendiri
bagaimana menciptakan material tahan korosi untuk untuk produksi fluida panas
bumi ? dapatkah material itu tahan korosi tanpa
bergantung pada proteksi katodik dan pelapisan ?
A.6 ilmu korosi saya nampaknya sudah terkorosi nih
tapi pasti bisa, hanya saja teman-teman saya dibidang piping dan korosi akan
lebih paham ini. Saya belum bisa menyebutkan material secara spesifik.. ya
mungkin bisa juga dengan solusi lain seperti inhibitor misalnya.
Q.7 Hani
Ramadhani – Jakarta – Indonesia merupakan negara maritim, namun kenapa
potensinya paling kecil dibandingkan dengan sumber energi terbarukan yang lain
? apa penyebab utamanya ?
AO.7
Alasan pertama, pemetaan energi laut masih kurang sekali jadi tidak bisa
sembarangan mengklaim bahwa potensinya sekian besar tanpa data saintik. Kedua,
jika dibanding dengan daerah subtropis, ditambah lagi dengan perairan yang
cukup tertutup pulau –pulau tinggi gelombang laut di perairan Indonesia
(khususnya paparan sunda). Namun dengan potensinya tetap ada dan justru
relatif lebih aman dibandingan daerah subtropis potensi besar tapi terkendala badai.
Jadi yang dibutuhkan adalah alat dengan power capture maksimal sehingga bisa
memanfaatkan potensi yang ada.
Q8. Ilham
Lubis – Pekan Baru – mas Adam bagaimana pendapat mas, tentang langkah jitu
penerapan energi terbarukan ? karena akan banyak rintangan nantinya yang akan
dihadapi saat pengembangannya.
A8. Langkah
jitu penerapan .. yang jelas dukungan
pemerintah harus kuat dan pemerintah bisa menciptakan atmosfir yang memudahkan
(birokrasi dll) bagi pengembangannya selain itu ya pencerdasan juga ke
masyarakat dan yang paling penting, perbanyak ahli yang mau jadi teknoprenuer.
Q9. Yasmin
– Jakarta - Kebijakan energi Indonesia sendiri, apakah menurut anda sudah
mendukung pengembangan Renewable Energy ? dan menurut anda apakah hambatan
terbesar bagi Indonesia untuk mengembangkan Renewable Energy ?
A9. Kalau
dilihat dari anggarannya sih belum ya, kalau hambatan terbesarnya yaitu modal,
tidak murah soalnya untuk pengembangan itu semua.
Q10. Yoga
– Jakarta – apakah kakak familiar dengan data IEA (International Energy Agency)
? disana terdapat database penggunaan energi setiap negara dan ketika melihat
data energi Indonesia, saya mengalami kebingungan perihal data konsumsi biofuel
dan waste. Penggunaan biofuel and waste di Indonesia sangat besar (hampir
sepertiga dari total konsumsi) namun terklarifikasi kedalam sector “other”
apakah kakak memiliki informasi mengenai sector “other” yang dimaksud ?
A.10 Waduh..
saya kurang familiar dengan datanya IEA.
AO. Penggunaan tiap negara bisa dilihat di IEA.org
Gambar 6.
Disana
tertulis total konsumsi 2014 sebesar 165,3 M ToE sementara penggunaan biofuel
aja sudah 58 MToE dan anehnya 6 MtoE di sektor industri (wajar) I MtoE
transport (wajar) 50 MtoE sektor “other” (dipertanyakan). Untuk Korea sector
other tidak terlalu besar (masih wajar) tapi Indonesia meragukan.
Ket:
Q = Question
A= answering
AO= another
option
Website:
www.youcan.indonesia.org
Ig:
@youcan.id