Sudah beberapa kali haflah takhrij Ma’had Al-Qalam dilaksanakan. Acara ini serupa dengan wisuda yang dikhususkan untuk santriwan-santriwati kelas XII Ma’had Al-Qalam. Meski secara esensi sama dengan prosesi wisuda di sekolah, namun ada beberapa hal yang menjadikannya berbeda.
.
Pertama, sesuai pernyataan ketua Ma’had Al-Qalam malam ini bahwa kegiatan ta’lim, jama’ah dan kegiatan penunjang lainnya tidak sama sekali mengganggu waktu belajar mata pelajaran di sekolah. Sementara ini, masih banyak orang menganggap bahwa dengan adanya kegiatan di ma’had mengurangi waktu belajar dan menyebabkan mereka tidak fokus. Anggapan itu ditepis malam ini. Dibuktikan dengan 60 persen lebih lulusan MAN 3 Malang yang diterima di Perguruan Tinggi Favorit berasal dari santriwan-santriwati ma’had.
.
Kedua, kegiatan yang dirancang di ma’had sesungguhnya ingin membekali santriwan-santriwatinya dengan keterampilan yang kelak berguna dalam menjalani kehidupan di masyarakat. Ada OSIMA (Organisasi Santri Ma’had), berbagai perlombaan, muwaddaah, dsb yang kesemuanya terdapat nilai-nilai pelajaran yang berharga yang tidak didapatkan oleh mereka yang tinggal di luar ma’had.
.
Malam ini, terlihat di atas panggung, mata ketua Ma’had Al-Qalam berkaca-kaca. Menandakan bahwa ada keharuan yang mendalam ketika harus melepaskan santriwan-santriwati Ma’had Al-Qalam. Sementara di sisi lain, senyum lebar ditunjukkan oleh ibu Pembina ma’had sekaligus Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Malang. Beliau tampak begitu puas mampu mengantarkan murid-muridnya menyelesaikan satu tahapan pendidikannya.
Para wisudawan-wisudawati pun terus saja mengulum senyum hingga akhir acara. Tak dinyana penampilan para wisudawan-wisudawati membuat takjub para asatidz dan ustadzat. Sampai-sampai ustadz Taufiq mencium dua orang wisudawan yang memberikan kenang-kenangan untuk beliau. Malam ini benar-benar kebahagiaan dan keharuan berkelindan menjadi satu. Air mata bangga tak terasa mengalir begitu saja. Teriring doa kepada seluruh wisudawan-wisudawati semoga segala ilmu yang telah didapat di ma’had ini benar-benar bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya. Malam ini, barangkali perjumpaan-perjumpaan terakhir kali di ma’had ini dilangsungkan. Pesan-pesan dari banyak pihak berhamburan mengisi relung jiwa wisudawan-wisudawati.
.
Haflah Takhrij memang terkesan hanya seremonial belaka. Tetapi sebagai insan yang berilmu, mari selalu menggali hikmah di balik setiap kejadian yang terjadi. Karena sungguh sangat beruntung siapa saja diberikan ilmu mengenai hikmah tersebut.
.
@muhamin25 | 7 Mei 2017