Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Sepertiga Malam
Muhammad Amin Muhammad Amin
Mei 11, 2017

Sepertiga Malam


Bukankah begitu indah tatkala setiap sepertiga malam terakhir kita bisa bangun dan bermunajat kepada Allah? Memohon ampun dan meminta segala keinginan kita? Pernahkah terlintas dalam jiwamu bahwa alarm yang setiap hari kau setel pukul 03.30 itu tak pernah kau hiraukan akhir-akhir ini? Atau malah sebaliknya? 

.
Memangnya, apa sih yang istimewa dari tahajud? Menurut sebuah hadits nabi, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan permintaan hamab-Nya pada sepertiga malam terkahir. Sombongkah kita untuk tidak tersinggung dengan hadits ini? Seberapa hebatkah kita tanpa-Nya? Mari kita sedikit bermuhasabah diri. 
.
Kita bisa berikan gambaran doa-doa yang dilangitkan pada sepertiga mala mini seperti koneksi internet atau sinyal handphone pada jam yang sama. Di saat mayoritas manusia tertidur lelap, kita bangun dan memohon kepada-Nya? Tentu misalnya kita menghubungi seseorang di waktu ini, atau browsing tugas maka akan sangat cepat dan nyaman. Tanpa gangguan sedikit pun. Sama dengan permohonan yang ditujukan kepada-Nya di waktu ini, tentu akan lebih cepat sampai dan mudah dikabulkan. 
.
Bangun di sepertiga malam menurut beberapa penelitian juga amat menyehatkan. Udara saat itu begitu bersih dan jernih. Mandi di waktu sepagi ini juga amat baik bagi tubuh. Ditambah lagi gelombang alpha yang dipancarkan akan menambah kekhusyukan beribadah. 
.
Begitulah keistimewaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya di sepertiga malam terakhir. Maka, sebagai hamba-Nya, mari berusaha untuk bangun di waktu tersebut. Kita berlomba-lomba memohon ampunan dan meminta terkabulnya cita-cita kita. Melakukan amal baik memang sulit di awal. Tetapi, ingat bahwa kenikmatan syurga selalu dibalut dengan beratnya ibadah. Tetapi panasnya api neraka senantiasa diliputi dengan kenikmatan-kenikmatan sesaat. Tinggal kita mau pilih yang mana. Enak di dunia, sengsara di akhirat atau sebaliknya?
@muhamin25 | 11 Mei 2017 

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)