Berawal dari keputusan bu Kamad yang ingin menggabungkan konsep muwadda’ah Ma’had Al-Qalam MAN 3 Malang dengan GEBBIAR milik OSIS MAN 3 Malang, maka didapatkan hasil akhir tentang adanya suatu acara yang bernama ART SHOW. Sesungguhnya di satu sisi para santri ma’had tidak setuju dan terus memperjuangkan agar kegiatan muwadda’ah dan GEBBIAR tetap berjalan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Namun, pada akhirnya mereka bisa menerima dengan lapang dada dan mempersiapkan segala sesuatunya sampai hari pelaksanaan ART SHOW 2017.
Sebagai event pertama yang berkolaborasi antara ma’had dan madrasah, maka pihak ma’had mengambil start lebih awal. Susunan panitia muwadda’ah tetap saja seperti dahulu dan para penampil mulai latihan meski SK kepanitiaan dari sekolah belum turun. Sekitar 1 minggu sebelum acara ART SHOW 2017 SK Kepanitiaan pun turun. Rapat Koordinasi Pertama antara konsultan dari guru dengan siswa sebagai panitia pelaksana lapangan diadakan di Aula PSBB. Rapat berlanjut antara para konsultan yang diadakan di Ruang Multimedia.
Meski hanya satu bulan persiapan. Tetapi mala mini semuanya terbayar lunas. Jargon yang diusung oleh panitia “Impossible is Nothing, Allahu Akbar” benar-benar mampu menyihir panitia pelaksana. Kepercayaan diri mereka terus melambung sambil diiringi latihan dan persiapan terus menerus setiap hati. Bimbingan para konsultan juga terus diberikan guna memberikan edukasi kepada panitia dan juga membuat acara pada hari H sukses.
Dari acara ini, ada banyak pembelajaran yang didapat oleh semua pihak. Bahwa kegiatan apa pun bila dipersiapkan dengan baik akan mampu terlaksana dengan baik pula. Jangan kedepankan alasan ketika kita diberi amanah. Kalau kau punya 1000 alasan untuk mundur dari amanah yang diberikan, maka temukanlah 2000 atau bahkan beribu-ribu alasan untuk terus bertahan dan melaksanakan dengan semaksimal mungkin atas amanah yang diberikan kepadamu. Ingat bahwa mengembalikan kepercayaan seseorang kepada kita itu akan sangat sulit daripada merusaknya hanya dalam hitungan detik.
Keharmonisan antara guru-guru di sekolah dan asatidz-ustadzat di ma’had secara tidak langsung juga semakin terbina. Yang awalnya tidak kenal maka melalui acara ini mereka saling kenal. Yang biasanya sungkan menyapa, karena tuntutan amanah, maka mau tidak mau harus menyapa rekan-rekan hamper sepanjang waktu. Terkadang butuh sebuah gebrakan baru untuk mempersatukan banyak pikiran. Memang awalnya sulit, tetapi percayalah bahwa Impossible is nothing.
@muhamin25 | 8 Mei 2017