Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Pengalaman Ngetes BTQ (Baca Tulis Qur’an)
Muhammad Amin Muhammad Amin
Mei 20, 2017

Pengalaman Ngetes BTQ (Baca Tulis Qur’an)


Hari ini, saya berkesempatan untuk ikut serta dalam menguji calon siswa baru MAN 3 Malang. Bagi saya, ini adalah hal yang baru karena memang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Saya begitu bersemangat dan tidak sabar untuk segera mengetahui bagaimana calon siswa mampu menyenandungkan bacaan Al-Qur’an.

.
Siang itu usai briefing singkat yang dipimpin oleh ustadz Gunawan, saya bersama panitia yang lain memasuki ruang kelas sesuai pembagian yang telah ditentukan. Saya menguji di ruang 23 sebelah UKS. Pertama ujian tulis Al-Qur’an dengan melengkapi bagian yang kosong. Setelah 15 menit berlalu, para calon siswa saya persilahkan keluar ruangan untuk kemudian saya panggil satu per satu untuk tes baca Al-Qur’an. Dari 30 calon siswa, sekitar 60-70% memang masih perlu peningkatan dalam hal bacaan Al-Qur’an. Satu sisi saya merasa kasihan dengan mereka. Mungkin saja mereka bagus dalam segi akademik, tapi perihal membaca Al-Qur’an juga menjadi hal penting lainnya yang sangat perlu diperhatikan. Meskipun ada juga yang membuat saya begitu nyaman mendengar tilawah salah seorang calon siswa dengan suara yang merdu.
.
Ujian selesai menjelang ashar. Pukul 15.00 saya segera mengoreksi jawaban ujian tulis Al-Qur’an, menjumlahkannya dengan hasil ujian baca Al-Qur’an lalu membagi dengan angka 4 untuk memperoleh nilai rata-rata. Bagi saya, panitia ujian PPDB kali ini begitu terbantu sebab nilai yang mereka input tidak perlu mereka jumlahkan dan mencari rata-rata karena semua sudah dilakukan oleh pengawas. Namun, saya menggarisbawahi satu hal bahwa karena ujian BTQ ini ada dua sesi (tulis dan baca) dimana sesi kedua harus berhadapan satu per satu, saya kira penilaian tidak perlu sampai menjumlah total bahkan mencari rata-rata. Hal tersebut mengingat tidak semua pengawas berasal dari internal madrasah. Hal yang ditakutkan adalah ada omongan-omongan tidak sedap di belakang yang tentu tidak diinginkan oleh siapa pun. Semoga pada PPDB tahun depan dapat semakin baik terutama dalam hal managerial ujian PPDB yang dilaksanakan.
.

@muhamin25 | 20 Mei 2017

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)