Malam ini saya mendapat pelajaran berharga.
Semua berawal setelah saya mengecek status barang yang dikirim dari kota
sebelah beberapa hari lalu di pos satpam. Kemudian saya terjebak di sana sebab
pembicaraan semakin asyik dengan salah seorang satpam. Rencana kembali ke kamar
pun saya urungkan. Beliau bercerita panjang lebar mengenai bagaimana bisa
menjadi satpam sekaligus pelatih basket yang mengantarkan pemain basket MAN 3
Malang ke POSPENAS Banten September 2016 lalu. Banyak orang tak menyangka bahwa
beliau berprofesi sebagai satpam, maka beliau katakan ya begitulah
keistimewaannya, jangan dipandang dzahir nya saja.
Beliau adalah lulusan dari sekolah tempat
profesinya sekarang tahun 1996. Itu berarti beliau adalah kakak kelas saya.
Beliau pernah mengambil kuliah akuntansi di salah satu kampus Islam di kota
Malang. Meski tidak selesai, tetapi sejak semester 1 beliau sudah menjadi ketua
UKM Olahraga di kampus. Beliau geluti basket hingga dapat mengantarkannya
sampai sekarang ini. Beliau pun cukup mahir membaca kitab, memberi makna jawa,
menukil hadits-hadits Rasulullah SAW. Bagi saya, beliau begitu istimewa. Beliau
seperti satpam-satpam berprestasi yang diberitakan di media beberapa waktu
lalu. Satpam yang memiliki dedikasi tinggi pada hal-hal di luar profesinya.
Kemudian di akhir cerita, saya curhat
seputar Art Show beberapa waktu lalu. Beliau berpesan juga kepada saya untuk
meninggalkan hal-hal baik di mana pun saya berada, termasuk di ma’had ini. Setidaknya
ketika saya keluar dari sini ada dampak positif yang tertinggal. Beliau berkata
bahwa sebagai orang bawahan, tidak banyak yang dapat beliau usulkan kepada
atasan meski sesungguhnya banyak sisi yang ingin disampaikan. Maka, beliau
begitu senang dapat menyampaikan aspirasinya melalui saya. Saya pun cukup
bahagia dengan pertemuan malam ini. Beliau juga berkata bahwa di masa depan
tidak ada yang tahu kita akan menjadi apa. Maka, beliau mendoakan saya menjadi
orang yang berguna bagi bangsa dan agama ini. Saya pun hanya mampu mengaminkan
ucapannya yang begitu tulus.
Dari kisah tersebut, kita tahu betapa
sesungguhnya orang-orang kecil punya banyak aspirasi dan inspirasi. Mereka
memang tidak sepandai orang-orang di kampus dengan gelar mentereng, tetapi
ketahuilah bahwa dengan sesekali mendengarkan cerita mereka, kita akan mendapat
banyak hal-hal tak terduga. Satu pesan penting dari beliau adalah “Segala hal
tergantung niat, positifkan niatmu, maka positif pula hasilmu. Saya lebih
memilih orang yang mengerti daripada orang yang pandai. Orang yang mengerti
sudah pasti pandai, tapi belum tentu sebaliknya”.
@muhamin | 23 Mei 2017