Pagi tadi, pemuda mendengarkan ceramah
seorang ustadz di masjid usai subuh dilaksanakan. Bahasannya cukup menarik,
meski sesungguhnya beberapa kali telah didengarnya. Pembahasan kultum seputar
waktu-waktu diijabahinya doa. Pemuda tersebut dengan serius mendengarkan
pemaparan materi oleh ustadz.
.
Ustadz mengungkapkan bahwa terkabulnya doa
tergantung pada dua hal. Pertama tempat, kedua waktu. Terkait tempat ada
beberapa tempat di muka bumi ini dimana ketika seseorang berdoa di sana doanya
akan terkabul. Misalnya raudhah, multazam, hijr Ismail, dan maqam Ibrahim.
Adapun terkait dengan waktu, ada waktu yang disunnahkan banyak berdoa.
Berkaitan dengan bulan Ramadhan, maka sebaiknya seoang muslim banyak berdoa
ketika menjelang berbuka. Namun, realitanya banyak kita lihat malah yang
terjadi adalah sebaliknya. Muda-mudi berboncengan berniat mencari takjil
bersama, kawan-kawan berkumpul dan pembicaraan lebih banyak mengarah kepada
hal-hal yang kurang bermanfaat. Meski tidak semua, tapi mayoritas masih kita
lihat realita seperti itu.
.
Maka, alangkah indahnya bila menjelang
berbuka puasa, kita biasakan untuk banyak memohon kepada Allah. Hal ini setiap
Ramadhan dilaksanakan di masjidil Haram dan Masjid Nabawi, maka seharusnya kita
sebagai muslim juga melaksanakannya. Jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu
ijabahnya doa tersebut dengan hal-hal yang memang tidak membatalkan puasa,
tetapi mengurangi pahala puasa. Maka, lebih baik bergiat dalam berdoa dan
beribadah selama Ramadhan daripada keluar dari Ramadhan dengan pahala yang
banyak kosong sebab amalan-amalan perusak pahala puasa.
.
@muhamin25 | 28 Mei 2017