Kembali Ke Atas
Beranda
Insight
Insight Baca Buku
Legenda Zaman Emas dan Pembebas Al-Aqsha
Muhammad Amin Muhammad Amin
Mei 18, 2021

Legenda Zaman Emas dan Pembebas Al-Aqsha

Baca buku hari ke-9

Progres : halaman 145 sampai 156

Nama : Muhammad Amin

Mulai : 7 Mei 2021

Target : minimal 5 halaman per hari

Judul : The Untold Islamic History

Tebal : viii + 252 halaman

Penulis : Edgar Hamas

Legenda Zaman Emas dan Pembebas Al-Aqsha

Penulis menonton video berdurasi 6 menit berjudul “Our Story in 6 minutes” dan mendapati bahwa dari tahun 500 M tiba-tiba sejarah melompat ke tahun 1543. Benar-benar aneh. Ada sejarah yang disembunyikan selama 1.000 tahun.

1543 mereka sebut sebagai Modern Scientific Revolution. Seribu tahun sebelumnya ada masa di mana ilmu pengetahuan begitu maju, tetapi bukan di Eropa. Zaman itu bernama Islamic Golden Ages, Zaman Keemasan Islam. Mari kita berselancar dari tahun 661 (berdirinya kekhalifahan Umayyah) hingga 1299 M (berdirinya kesultanan Utsmaniyah).

Kita beralih ke Gaza. Ia sebagai benteng terakhir umat Islam di Palestina yang dijarah paksa tanahnya oleh zionis sejak 1948. Berbagai jenis senjata PD II sudah dijatuhkan di sana. Para pemimpin dunia bermusyawarah dan meminta orang Gaza untuk pindah saja ke daerah lain. Namun, jawaban seorang ibu ketika ditanya wartawan Al Jazeera TV mengejutkan.

“Jika kami mau, kami bisa saja berhijrah dari Gaza ke tempat-tempat itu. Tapi kalian semua harus tahu, kami di sini mewakili kalian untuk menjaga masjid Al-Aqsha. Debu di pelataran Al-Aqsha lebih mahal dari darah kami! Dan jika kami pergi, dosa besar sedang jatuh tepat di pundak kalian!”

Di tengah gempuran zionis, Gaza melahirkan 40 ribu penghafal Al-Qur’an. Meski dihancurkan masjid dan sekolahnya, Universitas Islam Gaza melahirkan doktor terbanyak di Timur Tengah. Mereka mampu melanjutkan studi ke Eropa hingga Jepang.

Pertanyaan banyak orang saat ini adalah menhapa Al-Aqsha penting? Al-Aqsha tepat berada di tengah-tengah tiga benua besar. Siapa yang menguasainya, ia menguasai dunia, begitu kata Syaikh Ali Muhammad Muqbil-Ketua Ikatan Ulama Palestina di Yaman.

Nabi Muhammad mencurahkan akhir hidupnya untuk membebaskan Al-Aqsha. Beliau arahkan 3.000 pasukan muslimin pada pertempuran Mu’tah melawan 200 ribu pasukan Romawi Timur. Rasulullah juga berangkat sendiri memimpin pasukan pada perang Tabuk. Satu pesan terakhir Rasulullah sebelum meninggal adalah pemberangkatan pasukan yang dipimpin Usamah bin Zaid melawan Romawi untuk membebaskan Al-Aqsha. Usamah adalah panglima muda legendaris.

Mimpi itu terwujud pada perang Yarmuk. 35 ribu tentara muslimin melawan 500 ribu serdadu Romawi Timur. Hanya butuh waktu 4 tahun sejak meninggalnya Sang Nabi.

Namun, setelah 462 tahun hidup damai, 15 ribu pasukan Salib dari penjuru Eropa merebut Baitul Maqdis pada 1099 M. 70 ribu muslimin dibantai dalam 4 hari 4 malam. Penjajahan berlangsung selama 88 tahun sebelum akhirnya ditaklukkan kembali pada 1187 oleh Shalahuddin Al-Ayyubi.

Setelah perang usai, pasukan Salib banyak membawa budaya Islam seperti mandi yang dulu mereka haramkan. Mereka juga memakai parfum, membeli karpet dan bantal dari dunia Islam.

Setelah ini, kita akan menjelajah bagaimana bila dunia ini tanpa kehadiran Islam. Akankah bisa kita rasakan seperti yang kita rasakan pada hari ini?

#BacaBukuSetiapHari

#BBSH

#BBSHday9

#bacabukubymuhammadamin

#18052021

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)