Kembali Ke Atas
Beranda
Insight
Insight Baca Buku
Pasukan Nabi vs Koalisi Arab
Muhammad Amin Muhammad Amin
Mei 11, 2021

Pasukan Nabi vs Koalisi Arab

Baca buku hari ke-5

Progres : halaman 107 sampai 116

Nama : Muhammad Amin

Mulai : 7 Mei 2021

Target : minimal 5 halaman per hari

Judul : The Untold Islamic History

Tebal : viii + 252 halaman

Penulis : Edgar Hamas

Pasukan Nabi vs Koalisi Arab

Perang ini terjadi 2 tahun selepas perang Uhud. Abu Sufyan kembali menyusun kekuatan. Meski kelihatannya Quraisy menang di Uhud, tetapi sebenarnya tidak. Mereka tak bisa mengelak bahwa mereka menghadapi sekumpulan manusia kuat yang tak akan kalah dengan satu pertempuran saja.

Suatu hari datanglah utusan Yahudi Bani Quraizah yang tinggal di Madinah, Huyai bin Akhtab, ke hadapan Abu Sufyan di Darun Nadwah. Ia menawarkan bantuan untuk mengumpulkan semua suku Arab untuk menggempur Madinah. Abu Sufyan berkata, “kini saatnya kita musnahkan Islam dari muka bumi!”.

Ia menawarkan bantuan tersebut karena paling paham Madinah, siapa yang bisa diajak kerja sama dengan musyrikin. Selain itu, semenjak muslim datang ke Madinah, pasar Yahudi dikuasai muslim sehingga mereka kehilangan keuntungan.

10 ribu pasukan Arab berkumpul pada perang Khandaq. Di tengah kegentingan, Nabi justru mengabarkan bahwa kaumnya akan menaklukkan dunia. Kaum munafik geleng-geleng kepala dan tampaklah wajah aslinya.

Kejadian menarik terjadi tatkala menggali parit dan menemui tanah keras dan tidak dapat digali dengan cangkul. Hal ini dituturkan sahabat Al-Barra’ bin Azib. Nabi pun mengambil cangkul dan berkata bismillah, sekali hantam, ada percikan api lalu berkata, ” Allahu Akbar, aku diberikan kunci-kunci Syam.”

Beliau menuju tanah keras lain, menghunjamkan cangkul dan berkata bismillah lalu berkata, “Allahu Akbar, aku diberi tanah Persia. Demi Allah, aku dapat melihat istana-istana Madain yang berwarna putih.”

Beliau pun kembali memukulkan cangkul pada bagian lain, melakukan hal yang sama seperti sebelumnya dan berkata, “Allahu Akbar, aku diberi kunci-kunci Yaman. Demi Allah, aku bisa melihat pintu gerbang kota Shan’a.”

Itulah sinyal dahsyat yang dikirim kepada para sahabat sehingga mampu memenangkan perang Khandaq.

Setelah perang, Nabi mulai ofensif, tidak lagi defensif. Kata kunci pada tiga hal: Syam, Persia, dan Yaman. Luas Madinah tidak lebih besar dari DKI Jakarta. Luas Syam 520 kali Madinah, Yaman 800 kali Madinah, dan Persia 3.000 kali Madinah.

Syam adalah daerah metropolitan dengan arsitektur termewah di dunia kala itu. Bangunan megah dan perdagangan ramai. Adapun Yaman adalah tempat Abrahah memberangkatkan pasukan raksasa dengan gajah besar untuk menghancurkan Kakbah. Adapun Persia punya satu ikon, yaitu Istana Hirah.

Ketiga kata kunci tersebut ditaklukkan bergantian. Setalah Khandaq pada 627 M, Qadisiyah di Persia pada 636 M, Yarmuk di Syam juga ditaklukkan pada tahun yang sama. Sedangkan 10 tahun setelah Khandaq, Umar bin Khattab memimpin penaklukkan Kota Baitul Maqdis.

Yang menarik adalah taktik parit ala Salman Al Farisi terinspirasi dari gaya perang ala kekaisaran Persia. Kaum muslimin berhasil membangun parit dengan kedalaman 5 meter, lebar 5 meter sejauh 12 kilometer dalam waktu yang sangat singkat. Subhanallah. Allahu Akbar.

#BacaBukuSetiapHari

#BBSH

#BBSHday5

#bacabukubymuhammadamin

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)