Kembali Ke Atas
Beranda
Opini
Eksistensi Kepanduan Yang Kian Pudar
Unknown Unknown
Januari 30, 2014

Eksistensi Kepanduan Yang Kian Pudar

       "DASADHARMA PRAMUKA .. 1 . TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA .. "
Kalimat diatas kerap dan senantiasa diucapkan oleh insan kepanduan Indonesia di sela-sela sesi latihan kepanduan mereka. Pramuka menjadi salah satu kegiatan kepanduan yang diadakan di berbagai sekolah dasar maupun menengah. Pramuka diprakarsai oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwel. Bukunya yang sangat terkenal adalah Scouting for Boys. Gerakan Pramuka berisi berbagai kegiatan yang banyak berhubungan dengan alam disamping kelimuan lainnya yang sangat bermanfaat dalam kehidupan. Perkemahan merupakan salah satu aktivitas yang rutin diadakan oleh gerakan ini. Saya sangat suka dan termasuk aktif dalam gerakan pramuka baik di tingkat dasar sampai menengah, meski saat ini tidak begitu aktif lagi ketika memasuki jenjang perkuliahan. Di dalamnya, saya banyak belajar mengenai upacara adat, emblem, makna dasadarma pramuka, makna bunga lili, makna siluet kelapa, dsb yang tentu tidak saya dapatkan di bangku formal. 
       Namun, akhir-akhir ini, gerakan pramuka semakin tiada gaungnya. Bagaimana tidak? Sudah banyak insan muda di berbagai belahan dunia merasa tidak perlu lagi mempelajari yang namanya Pramuka, kepanduan dan sebutan lainnya. Mereka menganggap itu semua kurang begitu berguna di zaman yang semakin canggih ini. Mungkin mereka lupa akan sejarah bangsa dan juga gerakan kepanduan yang sudah mendarah daging bagi pendahulu kita. Kepanduan sangat berguna dalam hal menghadapi keganasan alam ketika kita berada di luar ruangan. Di samping itu, pramuka atau kepanduan juga menanamkan sikap sportif, rela berkorban, kreatif, dan lain-lain. Dalam kepanduan, segala ilmu semacam disatupadukan demi kelancaran kegiatan manusia. Saya masih ingat perkataan senior sekaligus pembina di Gugus Depan 01.007-01.008 Pangkalan MAN 3 Malang yang mengatakan bahwa kita akan mendapatkan banyak hal dalam pramuka, seperti organisasi, tali-temali, navigasi, dsb yang kesemuanya itu akan benar-benar meningkatkan produktivitas kita sebagai insan kepanduan. Sudah jarang kita dengar sayup-sayup suara yel-yel, nyanyian kepanduan, latihan-latihan kepanduan sekarang ini. Mungkin bagi kita yang sudah pernah merasakan penat, pedih, senang, duka di dalam pramuka tentu akan sangat prihatin akan hal ini. Tetapi, alhamdulillah, akhir-akhir ini di beberapa sekolah sudah mulai lagi diwajibkan pramuka. Diri ini sangat senang sekali mendengarnya. Semoga pramuka akan selalu eksis dan tak pernah redup ditelan zaman yang semakin global ini. 
SALAM PRAMUKA ... SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN. 

Penulis blog

Terima kasih sudah berkunjung. :)