Kuperhatikan, anak-anak sekarang ini sudah semacam dirasuki virus-virus teknologi. Aku amati, mainan mereka saat ini sudah jauh berbeda dengan mainan ayah atau ibu kita jaman dahulu. Sekarang, karena teknologi yang semakin menjamur dan menggila di seluruh kalangan umat manusia, mengubah mainan anak-anak sekarang. Kita lihat, anak usia 2-3 tahun sudah sangat pandai mengoperasikan komputer, laptop, tablet, hp, dsb. Tak jarang, mereka lebih lihai dalam hal pengoperasiannya daripada orangtuanya. Sehingga orang tuanya terkesan "ndeso" alias "katrok" atau ketinggalan zaman. Tapi, efek dari hal itu, kalau kita tidak benar-benar bisa memfilternya maka akan sangat berbahaya. Sudah banyak kasus anak usia dini yang melakukan hal-hal yang tidak semestinya mereka lakukan atau dalam hal ini hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa. Nah, dalam hal ini sudah masuk ke dalam ranah perubahan nilai, moral yang semakin merosot dari hari ke hari. Hal ini ahrus menjadi fokus kita bersama, karena anak adalah harapan bangsa yang diharapkan nantinya bisa membanggakan bangsanya, berjuang untuk bangsa dan agamanya. Terkadang, ketika berkunjung ke desa dan mengamati permainan anak-anak desa yang sudah mulai digeser oleh adanya teknologi, diri ini kadang melihatnya prihatin dan juga miris. Mereka semakin susah diatur, bertindak semaunya sendiri. Rindu rasanya bermain dengan teman lama permainan-permainan semacam gobak sodor, kelereng, petak umpet, dsb. Ya, itu semua mungkin sekarang tinggal kenangan berharga masa lalu yang tak perlu untuk disesali. Tak apalah kita dulu hidup di zaman yang belum secanggih itu. Karena terkadang produk yang dihasilkan dari masa lalu tak sejelek dari produk anak-anak masa kini yang sudah dimanja teknologi.
MUHAMMAD AMIN