4,5 tahun yang lalu, ketika kaki ini menginjakkan kaki di MAN 3 Malang dan Ma'had Al Qalam MAN 3 Malang, ada satu hal yang sampai saat ini masih terngiang di dalam hati dan pikiran. Yaitu menciptakan miliu atau lingkungan berbahasa arab. Kalimat ini selalu didengungkan oleh Ust. Gunawan selaku Guru Bahasa Arab di kelasku, kelas MABI (Keagamaan), yang sekarang ini Beliau menjabat sebagai Ketua Ma'had Al Qalam MAN 3 Malang. Kalimat ini menjadi cambuk yang sangat besar bagi kami, siswa keagamaan MAN 3 Malang. Semboyan ini selalu didengungkan dan disuarakan dari generasi ke generasi. Satu harapan yang diinginkan adalah terciptanya sebuah lingkungan yang kondusif untuk berbahasa arab. Menciptakan sebuah miliu memang tidak mudah. Dibutuhkan usaha sungguh-sungguh, terprogram, terencana, dan juga aplikasi yang harus segera direalisasikan dengan segera. Program ini memang ditopang oleh sie. bahasa OSIMA. Tetapi, penerapan selalu saja gagal karena tidak adanya komitmen dari semua pihak untuk bekerjasama mensukseskan pembentukan miliu bahasa arab ini. Semoga di masa depan, miliu ini dapat terbentuk sehingga Ma'had Al Qalam bisa menjadi basis seperti Gontor dalam hal berbahasa.
Januari 26, 2014
Miliu Bahasa Arab
4,5 tahun yang lalu, ketika kaki ini menginjakkan kaki di MAN 3 Malang dan Ma'had Al Qalam MAN 3 Malang, ada satu hal yang sampai saat ini masih terngiang di dalam hati dan pikiran. Yaitu menciptakan miliu atau lingkungan berbahasa arab. Kalimat ini selalu didengungkan oleh Ust. Gunawan selaku Guru Bahasa Arab di kelasku, kelas MABI (Keagamaan), yang sekarang ini Beliau menjabat sebagai Ketua Ma'had Al Qalam MAN 3 Malang. Kalimat ini menjadi cambuk yang sangat besar bagi kami, siswa keagamaan MAN 3 Malang. Semboyan ini selalu didengungkan dan disuarakan dari generasi ke generasi. Satu harapan yang diinginkan adalah terciptanya sebuah lingkungan yang kondusif untuk berbahasa arab. Menciptakan sebuah miliu memang tidak mudah. Dibutuhkan usaha sungguh-sungguh, terprogram, terencana, dan juga aplikasi yang harus segera direalisasikan dengan segera. Program ini memang ditopang oleh sie. bahasa OSIMA. Tetapi, penerapan selalu saja gagal karena tidak adanya komitmen dari semua pihak untuk bekerjasama mensukseskan pembentukan miliu bahasa arab ini. Semoga di masa depan, miliu ini dapat terbentuk sehingga Ma'had Al Qalam bisa menjadi basis seperti Gontor dalam hal berbahasa.
Penulis blog
Posting Komentar