Desa kucur, desa kecil di sebelah (tidak tahu tepatnya sebelah mana) Kota Malang adalah sebuah desa yang memang beberapa waktu lalu, mungkin juga sampai saat ini masih menjadi daerah yang menjadi pusat penyebaran agama kristen atau biasa kita kenal dengan istilah kristenisasi. Aku dulunya tak begitu tahu masalah ini. Desa ini adalah desa yang beberapa saat yang lalu dijadikan sebagai salah satu tempat bakti sosial oleh MAN 3 Malang. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah mengurangi kristenisasi dan mencoba mengambil hati masyarakat setempat untuk senantiasa mempertebal keimanan mereka, terutama yang beragama Islam untuk tidak dengan mudah mengikuti saja proses Kristenisasi yang teradi di daerah tersebut. Sudah waktunya bagi mereka untuk mulai bangkit sedikit demi seikit melawan Kristenisasi tersebut. Aku tidak tahu dengan jelas dan rinci bagaimana proses kristenisasi ini berjalan. Setahuku, kristenisasi dilakukan melalui kegiatan pendidikan semacam kursus. Dalam baksos tersebut
Januari 16, 2014
Kucur, Desa kecil di Kota Malang
Desa kucur, desa kecil di sebelah (tidak tahu tepatnya sebelah mana) Kota Malang adalah sebuah desa yang memang beberapa waktu lalu, mungkin juga sampai saat ini masih menjadi daerah yang menjadi pusat penyebaran agama kristen atau biasa kita kenal dengan istilah kristenisasi. Aku dulunya tak begitu tahu masalah ini. Desa ini adalah desa yang beberapa saat yang lalu dijadikan sebagai salah satu tempat bakti sosial oleh MAN 3 Malang. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah mengurangi kristenisasi dan mencoba mengambil hati masyarakat setempat untuk senantiasa mempertebal keimanan mereka, terutama yang beragama Islam untuk tidak dengan mudah mengikuti saja proses Kristenisasi yang teradi di daerah tersebut. Sudah waktunya bagi mereka untuk mulai bangkit sedikit demi seikit melawan Kristenisasi tersebut. Aku tidak tahu dengan jelas dan rinci bagaimana proses kristenisasi ini berjalan. Setahuku, kristenisasi dilakukan melalui kegiatan pendidikan semacam kursus. Dalam baksos tersebut
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar