Kemarin, 11 Januari 2014, aku mengunjungi kediaman kawan-kawanku yang berada di daerah Tuban. Beberapa waktu lalu, aku memang telah berjanji untuk mengunjungi rumah seorang kawan di Tuban. Alhamdulillah, kemarin terlaksana, meski menggunakan sepeda motor kantor (plat merah) yang hanya punya CC 100/110. Maklum, sepeda motor keluaran 2002, sehingga untuk masalah akselerasi tidak bisa diandalkan. Tapi, tak masalah, yang penting sudah bisa dipakai jalan-jalan di Tuban. Pertama, aku mengunjungi kediaman Darkun. Aku ditunggu di Koramil Soko. Sesampainya disana aku diantarkan menuju rumahnya yang ternyata masih membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Tapi, tak apalah, yang penting aku sudah senang bisa mengunjunginya di liburan kali ini karena memang jarang sekali aku keluar rumah kalau tidak benar-benar terpaksa ketika liburan seperti ini. Sesampainya disana, kami berbincang banyak masalah nilai, PBA, kampus, dsb. Beberapa saat kemudian, Asyiq, temanku sedari SMP hingga sekarang di universitas ternyata disms si Darkun untuk mengunjungi rumahnya juga. Setelah dirasa cukup berbinacang dan hujan yang beberapa saat mengguyur wilayah Dukuh Kenti, Desa Prambon, Soko, Tuban, akhirnya aku putuskan untuk menuju ke rumah Asyiq yang ternyata baru kutahu bahwa lebih dekat dari rumahku daripada kediaman Darkun. Sesudah sampai di kediaman Asyiq, kami berbincang ngalor-ngidul masih mengenai masalah nilai, kampus, dan segala tetek-bengeknya. Setelah waktu menunjukkan pukul 14.15, aku putuskan untuk menuju Rengel ke rumah salah seorang dampinganku di mabna, yaitu ke rumah Fahmi, mahasiswa matematika semester 1. Aku sempat bingung mencari rumahnya. Awalnya aku kelewatan, aku bertanya kepada orang, kalau aku sudah kejauhan. Akhirnya aku kembali dan ternyata kelewatan lagi, setelah bertanya pada seorang pedagan kios kecil di sebelah KODIM, aku baru tahu dimana rumah Fahmi. Si Fahmi sudah menunggu di depan rumahnya. Setelah berbincang sedikit, aku ijin sholat dzuhur karena memang pada waktu itu waktu sudah menunjukkan pukul 14.45. Sebentar lagi sudah masuk waktu ashar. Selepas sholat, kami berbincang lagi. Kutahu ternyata kakaknya baru saja lulus S2 Pendidikan Bahasa Arab di kampus ulil albab juga. Selepas wisuda, menurut pengakuan Fahmi dan ayahnya kakaknya (putri) langsung menuju Kediri untuk persiapan akad nikah dan resepsi di hari Ahadnya. Waw,... Ternyata S1 kakaknya adalah Bahasa dan Sastra Arab (BSA) sehingga harus melanjutkan S2 agar mudah dalam hal mengajar. Suaminya adalah teman satu kampus jurusan TI S1 yang melanjutkan di jurusan yang sama tetapi di kampus berbeda. Kutahu juga alasan mereka bisa sampai kenal dan akhirnya memutuskan, kata si Fahmi hanya karena kakaknya meminta memperbaiki laptopnya yang rusak. Wah,asyik juga ya perjalanan cinta mereka. Setelah dirasa cukup, aku sholat berjama'ah ashar dan akhirnya aku pulang kembali ke rumah. Alhamdululillah, hari yang begitu melelahkan sekaligus menyenangkan. Moga lain kali aku bisa lebih sering mengunjungi kediaman teman-teman yang ada di daerah Bojonegoro. Satu pelajaran yang bisa kuambil dari perjalan ini adalah, teruslah beusaha untuk senantiasa menghargai satu sama lain tanpa memandang status ekonomi dan sosial.
MUHAMMAD AMIN