Masih kuingat dengan sangat jelas bahwa 12 tahun yang lalu, saat itu umurku 7 tahun, seorang penjual pentol dan juga penjual mainan anak-anak sudah berjualan di MIN Kepatihan, tempatku bersekolah kala itu. Dan kini, setelah 12 tahun berselang, SMP, SMA dan sekarang ketika aku kuliah pun, sesekali ketika aku berkesempatan untuk menjemput adikku yang sekarang bersekolah di SD Muhammadiyah Bojonegoro, samping SMP Plus Arrahmat, ternyata 2 penjual itu masih saja berjualan, si penjual mainan nampaknya hidupnya semakin makmur. Terlihat dari badannya yang kian tahun kian gemuk saja dan juga mainan yang dijual serta pelanggannya semakin bertambah setiap harinya. Lain lagi dengan si penjual pentol. Penjual pentol kini berjualan sosis dan tempura, dan nyatanya juga makin sukses daripada ketika dulu masih berjualan pentol, atau paling tidak masih idem lah. Sisi lain yang telah berubah adalah sisi transportasi yang aku sendiri gunakan. Dulu sekali, masih hangat dalam ingatanku, aku latihan bersepeda dengan sepeda merah andalanku yang kala itu aku seringkali jatuh bangun ketika mengendarainya. Aku sangat gemar sekali kebut-kebutan (jangan ditiru) dengan teman-teman kala pulang dari mengaji di TPA Baiturrahman Klangon. Setelah beberapa tahun, aku dibelikan sepeda baru berwarna biru yang punya skok yang sangat enak untuk digunakan di medan yang terjal, maklum sepeda gunung. Tahun-tahun berikutnya, aku mengendarai sepeda Polygon Sierra yang saat itu sangat terkenal. Dan sekarang, setelah aku duduk di bangku kuliah, sudah sangat jarang sekali aku mengendarai yang namanya sepeda ontel, diri ini lebih sering dan suka mengendarai sepeda motor yang terkesan lebih cepat daripada sepeda ontel. Kehidupan telah berubah seiring berjalannya waktu.
MUHAMMAD AMIN