Sang pemuda semalam mengikuti rapat bersama takmir masjid. Tujuan rapatnya adalah membentuk susunan panitia Ramadhan dan Idul Fitri. Setelah menunggu sekitar setengah jam, rapat pun dimulai. Setelah membahas berbagai hal terkait sarana prasarana masjid dan juga kegiatan-kegiatan untuk memberikan pelayanan prima kepada jama’ah, akhirnya dirapatkanlah susunan panitia. Diawali dari bendahara yang setiap tahun selalu diambil
oleh kaum hawa, dilanjutkan dengan sekretaris. Terpilihlah sang pemuda menjadi sekretaris dalam kepantiaan tersebut dan dilanjutkan dengan pemilihan ketua panitia. Sang pemuda dengan legowo menerima keputusan rapat. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk mengemban amanah dengan baik. Ia yakin ini waktunya untuk belajar dan membuktikan kepada sekelilingnya bahwa ia layak untuk dicontoh dalam memegang amanah dengan baik.
.
Contoh yang ditunjukkan oleh sang pemuda adalah sikap seorang yang siap menyongsong kesuksesan. Ia mau menerima amanah dengan baik dan berusaha melaksanakannya dengan maksimal. Ia tahu bahwa menjadi orang besar dimulai dengan konsistensi menerima amanah-amanah kecil. Lagi-lagi tak ada yang instan dalam meraih cita-cita.
.
Sang pemuda adalah sosok yang patut ditiru bagi siapa saja yang menginginkan kesuksesan gemilang di masa depan. Ia berani menerima tantangan yang diberikan dan bertanggung jawab terhadap apa yang diamanahkan kepadanya. Ia tak mau jikalau orang lain menerima imbas negatif bila ia meremehkan dan mengkhianati amanah tersebut. Maka, dalam kehidupan ini juga diperlukan sikap menerima tantangan. Entah itu tantangan kecil maupun besar. Tapi ingat, setelah menerimanya jangan lari dari tanggung jawab. Kau harus tahu konsekuensi dari mengambil peran dalam sebuah kepanitiaan misalnya. Jangan pernah sia-siakan amanah yang diberikan kepadamu. Kepercayaan itu teramat mahal harganya. Sekali kau khianati, sepanjang hidup kau tak berarti.
.
M. Amin | 15 April 2017