“Penampilanmu
itu buruk sekali, masak sudah latihan 40 kali masih saja seperti itu? Kalian
tahu, penonton tidak pernah peduli berapa kali kalian latihan, yang penting
mereka menikmati sajian dari kalian. Kalau bagus ya bagus, jelek ya jelek,
paham?” Kata seorang ustadz usai penampilan gladi persiapan acara akhir tahun
ma’had.
Mengamati
pemahaman anak-anak zaman sekarang, terutama para generasi Z, banyak saya
dapati kebanyakan dari mereka lebih suka berada pada posisi nyaman. Sangat
sedikit dari mereka yang memahami bahwa untuk meraih kesuksesan dan kemajuan
dalam segala hal dibutuhkan usaha ekstra, mati-matian, dan tak mudah putus asa.
Saya cukup prihatin dengan fenomena tersebut. Betapa mereka begitu
mengentengkan apa yang disampaikan oleh orang yang lebih banyak makan garam
daripada mereka. Padahal petuah-petuah dari para tetua sangat bermanfaat,
meskipun tidak harus semuanya diambil mentah-mentah.
.
Remaja
zaman ini lebih suka dipuji daripada mendapat kritik pedas dari orang lain. Lihat
saja ekspresi mereka ketika mendapat teguran dari guru misalnya, mereka lebih
banyak membantah dan suka mencari alasan, meskipun berkali-kali diberitahu
untuk tak usah banyak alasan. Ketika alasan mereka tidak diterima, lantas
menyalahkan guru. Pemahaman mereka belum sampai pada tingkat “Belajar dari
Kesalahan”. Belajar tidak melulu dari hal-hal yang positif, terkadang
kesalahan-kesalahan, baik dari diri sendiri maupun orang lain juga dapat
dijadikan pelajaran berharga dalam kehidupan. Nah, seringkali hal ini banyak
dilupakan dan kepekaan mereka untuk menangkap pelajaran dari kesalahan masih
perlu ditingkatkan lagi.
.
Maka
pesan saya bagi diri saya pribadi dan kalian yang merasa tersinggung dari
tulisan ini, mari tingkatkan kepekaan untuk mengambil hikmah dari setiap
peristiwa, juga jangan pernah sungkan untuk bertanya dan konsultasi kepada yang
sudah lebih paham mengenai suatu hal. Bila kalian dikritik, terima, perbaiki,
dan tunjukkan bahwa kalian bisa berubah menjadi lebih baik. Jadilah pribadi
yang kuat dan tahan terhadap kritik karena dunia akan selalu mengkritik apa pun
yang dilakukan oleh seseorang, entah itu baik apalagi buruk. Maka, pahamilah
bahwa hanya dengan sikap menerima, terus memperbaiki dan keinginan belajar yang
kuat niscaya membuatmu dikenal dunia akan ketangguhan dalam mempertahankan
prinsip dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
.
Sebuah
Renungan Malam.
@muhamin25
| 20 April 2017