“Penampilanmu itu buruk sekali, masak sudah latihan 40 kali masih saja seperti itu? Kalian tahu, penonton tidak pernah peduli berapa kali kalian latihan, yang penting mereka menikmati sajian dari kalian. Kalau bagus ya bagus, jelek ya jelek, paham?” Kata seorang ustadz usai penampilan gladi persiapan acara akhir tahun ma’had. Mengamati pemahaman anak-anak zaman sekarang, terutama para generasi Z, banyak saya dapati kebanyakan dari mereka lebih suka berada pada posisi nyaman. Sangat sedikit dari mereka yang memahami bahwa untuk meraih kesuksesan dan kemajuan dalam segala hal dibutuhkan usaha ekstra, mati-matian, dan tak mudah putus asa. Saya cukup prihatin dengan fenomena tersebut. Betapa mereka begitu mengentengkan apa yang disampaikan oleh orang yang lebih banyak makan garam daripada mereka. Padahal petuah-petuah dari para tetua sangat bermanfaat, meskipun tidak harus semuanya diambil mentah-mentah. . Remaja zaman ini lebih suka dipuji daripada mendapat kritik pedas dari orang lain. Lih
April 20, 2017
Belajar Dari Kesalahan
“Penampilanmu itu buruk sekali, masak sudah latihan 40 kali masih saja seperti itu? Kalian tahu, penonton tidak pernah peduli berapa kali kalian latihan, yang penting mereka menikmati sajian dari kalian. Kalau bagus ya bagus, jelek ya jelek, paham?” Kata seorang ustadz usai penampilan gladi persiapan acara akhir tahun ma’had. Mengamati pemahaman anak-anak zaman sekarang, terutama para generasi Z, banyak saya dapati kebanyakan dari mereka lebih suka berada pada posisi nyaman. Sangat sedikit dari mereka yang memahami bahwa untuk meraih kesuksesan dan kemajuan dalam segala hal dibutuhkan usaha ekstra, mati-matian, dan tak mudah putus asa. Saya cukup prihatin dengan fenomena tersebut. Betapa mereka begitu mengentengkan apa yang disampaikan oleh orang yang lebih banyak makan garam daripada mereka. Padahal petuah-petuah dari para tetua sangat bermanfaat, meskipun tidak harus semuanya diambil mentah-mentah. . Remaja zaman ini lebih suka dipuji daripada mendapat kritik pedas dari orang lain. Lih
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar