Mungkin hal ini menjadi satu fenomena masyarakat zaman sekarang yang begitu gandrung dengan teknologi. Coba perhatikan berapa banyak dari kita yang terus menerus memperbaharui ponsel kita satu bulan atau tiga bulan sekali? Sebenarnya apa yang kita cari dari teknologi yang kita cari?
Banyak orang terjebak dalam masalah ini, termasuk penulis. Tetapi semakin ke sini, semakin memahami apa sebenarnya yang dicari dari sebuah kemajuan teknologi. Saya menonton beberapa channel terkait masalah keuangan di youtube seperti Success Before 30, dsb. Dari sana saya mendapat pemahaman bahwa sesungguhnya cukup bagi kita untuk membeli fungsi dari sebuah teknologi yang ada. Entah itu smartphone, laptop, dsb.
Misal saja smartphone yang diartikan telepon pintar. Memang sih teleponnya pintar, tetapi apa benar yang memilikinya sudah benar-benar pintar dan tidak keblinger dalam pemakaiannya? Hal inilah yang patut kita renungkan bersama. Fungsi utama sebuah telepon tetap dalam ranah komunikasi. Dahulu kita hanya perlu telepon dan sms. Di zaman sekarang sudah merambah pada media sosial seperti facebook, twitter, instagram, BBM, whatsapp, dan platform-platform lainnya.
Nah, untuk mendapatkan fungsi-fungsi tersebut kita tidak perlu memiliki gawai yang harganya terlampau mahal. Selama fungsi utamanya kita dapat, ya sudah cukup. Tapi nyatanya masih banyak dari kita, terutama generasi muda yang tergiur dengan fitur terbaru dari sebuah gawai. Padahal, bisa jadi fitur-fitur itu sekadar mempercantik dan fungsinya hanya diketahui oleh sedikit orang. Akhirnya mereka hanya mengejar gengsi, bergonta-ganti gawai hampir sepanjang waktu.
Intinya, kalua kita mengutamakan membeli gengsi, maka tidak aka nada habisnya karena setiap hari selalu ada perubahan terbaru. Uang berapa pun selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tetapi sebanyak apa pun uang yang dimiliki, tidak akan pernah mampu memuaskan gaya hidup. Semoga kita semakin bijak dalam membelanjakan harta yang kita miliki.
M. Amin | 12 April 2017