Duhai wanita, gerangan apakah yang membuatmu sampai
saat ini masih belum mau menutup aurat dengan sempurna? Alasan apa lagi yang
akan kau utarakan demi menolak perintah yang jelas datang dari Tuhan?
Saya kadang heran dengan perilaku wanita muslimah yang
masih belum mau menutup auratnya sesuai syariat Islam. Duhai wanita, hargailah
dirimu sendiri bila kau ingin dihargai oleh sekitarmu. Ada yang bilang menunggu
hidayah. Ada yang beralasan kebiasaan. Ah, saya kira itu hanya alasan-alasan
untuk menunda menutup auratnya secara sempurna. Banyak yang lulusan pesantren,
tampilannya berubah drastis. Tak mau lagi ia kenakan rok panjangnya. Ia ganti
dengan celana jeans yang katanya kekinian. Jilbabnya tak lagi sepanjang masa
mondok. Kini, jilbabnya penuh dengan lilitan kesana-kemari yang katanya modis.
Duhai wanita, sekali lagi sayangilah dirimu dengan menutup aurat itu.
Perintah Tuhan telah begitu jelas dalam kitab-Nya.
Perintah itu menggunakan fi’il amr (kata perintah dalam Bahasa Arab). Makna
dari sebuah perintah adalah wajib dilaksanakan. Namun perlu diingat, setelah
berhijab pun, berbagai tuntutan secara tidak langsung disematkan pada wanita.
Dengan hijabnya, seorang wanita harus senantiasa menjaga akhlaknya. Hal ini tidak
berarti bahwa yang tidak berhijab bisa seenaknya sendiri. Yang belum berhijab
jangan sampai menjadikan hijab alasan untuk menghalangi dari berbuat kebaikan.
Duhai wanita, hijabmu menjaga harga dirimu. Dengan
hijabmu kau secara tidak langsung telah membantu lelaki supaya matanya tidak
jelalatan kesana-kemari mencari mangsa. Jangan jadikan hijab sebagai
penghalangmu untuk berprestasi. Justru dengan berhijab tunjukkanlah kepada
dunia bahwa yang berhijab pun bisa berkompetisi di berbagai bidang. Artis,
politik, olahraga, maupun bidang-bidang lainnya. Intinya bagi para wanita yang
belum berhijab segeralah memperdalam kembali pemahaman-pemahaman keislaman,
begitu pun yang telah berhijab semoga selalu diberi keistiqomahan untuk selalu menebar
kebaikan di sekelilingnya.
M. Amin | 1 Apr 2017