Banyak dari kita, termasuk saya pribadi yang sangat
gemar menyalahkan orang lain, menyalahkan keadaan sekitar tatkala sesuatu yang
kurang mengenakkan terjadi kepada diri kita. Lalu, bagaimana seharusnya?
Sebagai manusia yang senantiasa dirundung masalah
kehidupan, selayaknya kita menghadapinya dengan lapang dada dan kesabaran.
Tidak lantas marah-marah sendiri atau malah menyalahkan keadaan dan orang lain
di sekitar kita. Kebanyakan orang suka sekali mengkritik, entah itu baik,
apalagi buruk. Kritik itu bagus. Ia berguna untuk mengingatkan orang akan suatu
kesalahan misalnya. Biasanya, kritik pedas memang lebih lama diingat oleh
seseorang daripada pujian. Pujian lebih banyak melenakan daripada menguatkan.
Kritik meskipun dzahirnya menyakitkan, ada hikmah yang besar di baliknya.
Seumpama obat yang pahit senantiasa menyimpan berbagai kelebihan yang tak
dikira sebelumnya.
.
Mayoritas kita suka sekali mengkritik tanpa memberikan
solusi. Itu namanya menjatuhkan. Kritik yang membangun disertai dengan
saran-saran perbaikan guna kebaikan dalam menjalankan agenda-agenda yang akan datang.
Tetapi, tampaknya hal ini masih belum banyak dilakukan oleh kita. Jadi, dalam
menjalani kehidupan yang sebentar ini, tak perlulah kita terus menerus
berbantah-bantahan. Tetapi fokuslah pada solusi. Masalah akan selesai dengan
hadirnya solusi, buka karena diperdebatkan dan dipermasalahkan terus-menerus
sepanjang hari. Sekali lagi, semoga setiap kita mampu memahami bahwa setiap
masalah diciptakan untuk menguatkan kita. Mari fokus pada pemecahan masalah
untuk kemudian berpindah pada masalah lain untuk kita selesaikan. Bukankah
begitu tuntunan Allah sesuai Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 7?
.
@muhamin25
| 23 April 2017