Mungkin tak ada yang berbeda dari hujan tadi sore. Suaranya seakan mengalirkan kembali kerinduan yang telah lama hilang. Aroma hujan bercampur tanah berlumpur membangkitkan memori indah di antara kita berdua beberapa saat yang lalu. Sejenak kuperhatikan jatuhnya rintik satu per satu. Rinainya terlampau lebat dan mampu membuat hati ini berkali-kali jatuh pada hati yang sama, pada nama yang terus saja didengarkan semesta.
Pahamilah aku disini masih menanti. Bukan menantimu, tapi kabarmu. Tak berani lagi kuganggu hari-harimu seperti yang biasa kulakukan dahulu. Jujur aku hilang keberanian seketika. Semenjak kejadian di depan kelas itu, kelu sudah lisan dan tanganku meragkai kata untukmu.
Menunggu memang membosankan, tapi menunggumu akan terus kulakukan. Setidaknya sampai semuanya terlihat jelas. Antara ya dan tidak. Jawaban apa pun akan kuterima. Meskipun tidak kudapati saat ini, kuyakin beberapa waktu lagi. Beberapa hari, beberapa bulan, atau bahkan beberapa tahun dari hari ini akan tetap