Semalam saya menemani teman-teman
panitia OSAMA (Orientasi Santri Mahad) melaksanakan agenda pertama. Pembukaan
OSAMA berjalan dengan lancer. Diawali dengan penampilan gambus yang begitu
memukau, dilanjutkan dengan performa MC yang cukup lumayan. Dilanjutkan dengan
sambutan dan doa.
.
Kemarin, ketika saya memastikan
agenda acara, saya meminta kepada panitia supaya acara selama OSAMA, termasuk
pembukaan tadi malam selesai maksimal pada pukul 22.00. Panitia telah
menyepakati hal tersebut dan saya kira mereka akan benar-benar menepati
janjinya ketika acara dilaksanakan. Ternyata prasangka saya sedikit meleset.
Penampilan tari saman yang katanya maksimal 15 menit, saya perhatikan hampir
setengah jam lebih. Belum lagi ada penyebutan korlas beserta anggotanya yang bagi
saya sangat menguras waktu, padahal seperempat jam kemudian, waktu telah
menunjukkan pukul 22.00 alias acara harus segera diakhiri.
.
Ketika di panggung sedang kosong,
saya pun menuju barisan panitia di belakang panggung dan berkata untuk segera
mengakhiri sesi pertemuan dengan korlas. Saya cukup kecewa dengan konsep
panitia pada acara “pengumuman” yang nyatanya menyita banyak waktu. Pada acara
mendatang, saya berjanji agar acara benar-benar selesai pukul 22.00. Dari
uraian kisah tersebut, saya menggarisbawahi satu hal. Bahwa jadilah orang yang
konsisten terhadap ucapan. Apa yang kau ucapkan harus sesuai dengan yang kau
lakukan. Bila ada hal-hal di luar kuasamu, konsultasikan kepada yang berwenang.
Jangan mengambil keputusan sendiri yang bisa jadi membuat masalah semakin
rumit. Saya harap teman-teman panitia dapat belajar dari pengalaman tersebut
dan tidak mengulanginya pada event-event selanjutnya.
.
@muhamin25 | #day18
#dailywritingchallenge #170717