Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Relakan Anakmu Merantau
Muhammad Amin Muhammad Amin
Juli 14, 2017

Relakan Anakmu Merantau


Sudah hampir satu minggu ma’had Al Qalam kedatangan santri baru. Mendapat tugas mengurus santri ternyata susah-susah gampang. Gampangnya mereka masih terkesan menurut, meskipun di sisi lain memang lebih banyak menuntut. Belum lagi bicara orang tua yang hampir setiap hari mengirimkan pesan, ingin telepon, bertanya kabar, pesan ini dan itu, kirim pesan whatsapp, line dst.

.
Tidak mengapa. Tidak ada yang salah. Namun, saya hanya ingin berpesan kepada orang tua wali santri bahwa ketika Anda telah mempercayakan anak Anda pada suatu lembaga, sudah sewajarnya Anda memahami secara menyeluruh mengenai aturan main pada lembaga tersebut. Jangan hanya mau dipenuhi hak-haknya tanpa memperhatikan kewajiban. Jangan hanya mau dilayani tanpa tahu menahu bahwa di lembaga tersebut sudah disibukkan dengan berbagai agenda awal tahun yang sudah pasti sangat padat sekali. Jadi, saya kira orang tua wali santri dapat memaklumi hal itu.
.
Bapak Ibu yang terhormat, relakanlah anakmu merantau di lembaga ini untuk mencari ilmu, untuk memberantas kebodohan dari muka bumi ini, supaya kelak menjadi anak yang membanggakan orang-orang di sekitarnya, juga negara dan agamanya. Saya tertarik untuk mengutip perkataan salah satu pengasuh pondok Gontor yang pada intinya adalah “Lebih baik kau rela berpisah sementara dengan anakmu di dunia daripada kelak kau berpisah dengan mereka dan menyadari bahwa mereka belum kau beri bekal yang cukup mengenai ilmu-ilmu kehidupan”.
.
Ada pula satu mahfudzat saafir tajid ‘iwadhon ‘amman tufaariquhu # wanshib fainna ladziidzal ‘aisyi fin nashobi yang artinya Pergilah kau, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan # Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang. Dari mahfudzat tersebut tersirat hikmah dari merantau. Dengan merelakan anak merantau, sesungguhnya kita melatih anak untuk mandiri, menyelesaikan berbagai problema yang dihadapinya seorang diri, agar kelak di masa depan dapat hidup berdikari, tak meminta sana-sini yang membuat diri tak lagi disegani. Percayalah, seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan in sya Allah mereka akan betah tinggal disini. Mereka dapati banyak kawan, banyak pengalaman berharga, banyak hal yang tak terbayarkan dengan materi sekali pun. Saya harap para wali santri dapat memahaminya.
.
Maka, mulai sekarang tak perlu lagi risau bila anak merasa kesulitan disini. In sya Allah kalau memang ada hal-hal yang perlu disampaikan kepada orang tua, akan kami sampaikan. Sekali lagi, ikhlaskan dan relakan Ananda untuk belajar di lembaga ini. Semoga pengorbanan bapak ibu tidak sia-sia. Doakan kami sebagai pengemban amanah ini supaya mampu mengantarkan para santri menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa dan agama.
.

@muhamin25 | #day15 #dailywritingchallenge #140717

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)