Setelah kemarin melakukan
perjalanan sekitar 5,5 jam, badan terasa sangat lelah. Namun, saya selalu ingat
bahwa di sini masih ada seabrek tanggung jawab yang harus diselesaikan. Hari
ini saya mendapat tugas mengecek kembali semua kelengkapan sarana bagi santri
baru yang esok hari akan masuk ma’had. Saya pun menyambar kertas berisi ceklis
sarana santri baru yang harus terpenuhi ketika mereka masuk ma’had.
.
Setelah beberapa jam mengecek
semua kamar, saya temukan masih ada beberapa sarana yang belum diperbaiki dan
belum diganti. Padahal, semuanya sudah saya laporkan sebelum liburan panjang
dua minggu lalu. Akhirnya, saya laporkan kembali kerusakan sarana yang harus
diperbaiki kepada petugas perbaikan kamar. Namun, saya sedikit kaget mendapat
jawaban yang kurang mengenakkan hati.
“Ustad, saya sudah cek semua
sebelum liburan panjang mengenai kelengkapan sarana di gedung A, semuanya sudah
saya serahkan kepada ustad B supaya dijaga. Kok, masih ada lagi ini?”
“Ya pak, hari ini saya cek
kembali ternyata memang beberapa kamar di gedung A tersebut masih menggunakan
fasilitas lama.”
“Lha, mungkin itu dirusakkan lagi
oleh santri lama yang merasa barang-barangnya tidak ada di almari.”
“Ya, saya kira tidak pak. Saya
masih sangat hafal almari mana saja yang diperbaiki dan saya perhatikan saat
saya cek hari ini pun semuanya tidak berubah. Artinya memang belum ada
penanganan untuk diperbaiki”
“Ya sudah, nanti saya usahakan kesana
karena hari ini masih ada banyak tugas, terutama memperbaiki kunci almari di
kamar sebelah yang dikunci selama liburan.”
“Ya sudah pak, terimakasih atas
pengertiannya dna mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan”
.
Aku pun kembali masuk ke kamar untuk
merapikan barang-barang santri lama yang tertinggal. Berjam-jam saya berkutat
disana dan belum selesai juga. Pembersihan barang-barang tersebut baru selesai
menjelang pukul 2 pagi di hari berikutnya. Dari kisah tersebut, kita dapat
ambil pelajaran bahwa kesalahpahaman terkadang menjadi bumbu kehidupan.
Kesalahpahaman saya dan ustad B adalah tidak melakukan koordinasi di awal
mengenai data kamar atau almari mana saja yang rusak dan meminta tolong ustad B
untuk mengecek kembali setelah diperbaiki. Apa memang benar sudah semuanya
diperbaiki atau masih ada beberapa yang tertinggal. Intinya, tidak ada sesuatu
yang tidak dapat diselesaikan. Segala kesalahpahaman in sya Allah akan mendapat
jalan keluar bila dilandasi rasa kekeluargaan. Ada musyawarah, ada saling lobby
dan pengertian disana. Bila tidak ada rasa saling mengalah satu sama lain, maka
tentunya solusi tak akan pernah didapatkan sampai kapan pun.
.
@muhamin25 | #day9
#dailywritingchallenge #080717