Pagi ini, agenda saya adalah
mengesol sepatu, menyervis jam dinding yang mati dan membeli beberapa buku. Saya
mencoba mengingat-ingat dimana tempat sol sepatu yang murah dan bagus. Tak
perlu waktu lama, saya sudah mengetahui dimana tempat mengesol sepatu yang
bagus dan murah di sekitar Kota Malang. Langsung saja saya kendarai motor
seusai sarapan menuju tempat sol sepatu. Lima belas menit kemudian, saya sudah
berada di tempat sol sepatu.
.
Dilihat dari fisiknya, umur
beliau sudah berkepala empat atau bahkan lima. Namun, kecepatan dalam mengesol
sepatu cukup cepat daripada yang masih muda. Inilah yang dinamakan faktor
pengalaman. Saya menunggu sekitar setengah jam dan sepatu saya sudah disol
dengan rapi. Selama mengesol sepatu, saya berbincang banyak dengan beliau.
Mulai masalah pemerintahan, kota Malang, Indonesia, presiden, bahkan dunia
kampus yang tak dinyana pengetahuan beliau lumayan juga. Sebagai mahasiswa,
saya terkagum kepada beliau. Ternyata beliau pernah merantau di beberapa kota
di Jawa Timur sewaktu muda. Itulah yang membuat wawasan beliau cukup luas di
usianya yang tak lagi muda. Beliau bercerita tentang rentang waktu magister,
doktoral, kampus-kampus ternama di Indonesia dst. Saya pun hanya bisa
manggut-manggut sambal menanggapi satu dua kali ketika beliau bertanya suatu
hal kepada saya. Setengah jam sudah saya bercakap-cakap dengan beliau dan
sepatu saya juga sudah tersol rapi. Saya pun pamit dengan senyum merekah di
wajah.
.
Tempat selanjutnya adalah toko
buku Togamas berjarak sekitar lima kilometer dari tempat sol sepatu tersebut.
Di sana saya membeli beberapa buku karya Sir Athur Conan Doyle dan Rhenald
Kasali. Cukup lama saya berada di toko buku sebab saya juga sedang
mengobservasi buku-buku menarik yang sekiranya dapat saya beli dan baca bulan
depan.
.
Perjalanan selanjutnya adalah tempat
servis jam dinding. Bertempat tepat di pertigaan Dinoyo saya pun memberhentikan
motor. Saya memasuki toko berukuran lima kali lima meter persegi. Berjejer jam
dinding berbagai bentuk, mulai yang kotak bulat, dan bentuk-bentuk tak lazim
lainnya. Ada pula jam tangan dengan berbagai merk dan harga yang terpajang.
Berdiri wanita dua puluh tahunan menanyakan keluhan jam dinding kepada saya.
Beliau menanyakan mesin jam tangan kepada saya, dan saya jawab bahwa saya
menemukan jam dinding ini sudah tanpa mesin, atau lebih tepatnya saya lupa
dimana meletakkan mesin jam dinding yang rusak ini. Dengan feeling dan
pengalaman di dunia jam tangan dan jam dinding, dengan cekatan beliau mengganti
mesin jam dinding dan ternyata prediksinya tidak salah. Jarum jam dinding sudah
kembali berjalan seperti semula. Ketika memasang kaca depan jam dinding, beliau
berkata kepada saya,
“Mas, memasang jarum jam dinding
ini harus lurus dan tidak boleh bertabrakan dengan jarum di belakangnya atau
depannya serta tidak boleh menyentuh kaca supaya jarum jam berjalan dengan
baik.”
“Oh, begitu ya mbak.”
“Iya mas, terus jangan lupa hanya
gunakan baterai TwT, Panasonic biru atau silver dan Eveready merah.”
“Harus itu mbak ya, nggak bisa
yang lain?”
“Bisa sih pakai yang lain, tetapi
baterai yang saya sebutkan itu baterai yang bagus untuk jam dinding dan membuat
jam dinding awet. Kalau memakai baterai lainnya, umur jam dindingnya akan
pendek dan cepat rusak.”
“Ehm, terimakasih atas ilmu
barunya. Saya baru tahu. Akan saya catat di note gawai saya supaya suatu
saat kalau jam dinding ini mati dan kehabisan daya, saya belikan baterai yang
seperti mbak sebutkan. Sekali lagi terimakasih.”
“Sama-sama mas.”
.
Hari ini saya dapatkan pelajaran
bahwa jangan sampai kita menutup mata untuk tidak menerima ilmu dari siapa pun.
Bisa jadi aka nada ilmu-ilmu baru yang belum pernah kita ketahui. Tentu jangan
lupa untuk mengklarifikasinya kepada ahli kelimuan yang kita dapatkan supaya
pengetahuan yang didapat benar-benar valid. Intinya, jangan pernah malu belajar
pada siapa pun, meski kepada orang yang tingkat pendidikannya di bawah kita
sekali pun. Semoga kita menjadi insan-insan bijaksana yang tak hanya menilai
seseorang dari penampilan, tingkat pendidikan, status sosial, atau
penghasilannya saja.
.
@muhamin25| #day54
#dailywritingchallenge #220817