Mungkin ada yang tidak sepakat
dengan judul tulisan ini. Boleh saja, silakan. Judul di atas sesunnguhnya
menggambarkan seseorang yang benar-benar menghargai waktu. Coba perhatikan.
Berapa banyak janji-janji yang tak dipenuhi tepat waktu? Berapa banyak waktu
yang dihabiskan untuk menunggu? Tidakkah itu mengusikmu?
.
Saya yakin kebanyakan orang tidak
suka menunggu. Bila memang harus menunggu pun, bila telah sampai pada batas
waktu yang ditentukan dan tidak ada kepastian dari yang ditunggu, maka akan
timbul perasaan sakit hati. Dalam konteks mengerjakan sesuatu pun, alangkah
lebih baik bila kita mampu menuntaskannya dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Supaya ada banyak hal lain yang dapat kita lakukan setelahnya. Bukankah Allah
telah berfirman dalam Quran supaya apabila seseorang telah selesai dari suatu
urusan untuk berpindah pada urusan lainnya? Hal itu menunjukkan bahwa Allah pun
menyukai hamba-hambaNya yang dapat menyelesaikan banyak hal dalam waktu
singkat. Tapi, bukan berarti karena harus cepat, kita menjadi seenaknya
sendiri, teledor, bekerja tidak sesuai aturan, tidak seperti itu. Adanya
standar dalam suatu pekerjaan mengajarkan kita bekerja dengan disiplin tinggi,
tidak sembrono. Dengan begitu, meski mengerjakan banyak hal dalam waktu
singkat, hasilnya juga tetap sempurna.
.
Hari-hari ini, saya sedang sibuk
menagih laporan pertanggungjawaban dua kegiatan OSIMA. Saya berikan batas waktu
kepada panitia untuk dapat menyelesaikannya. Namun, ternyata setelah batas
waktu habis, masih banyak dari mereka yang beralasan ini dan itu sehingga
laporan tak kunjung selesai. Saya hanya selalu mengingatkan satu hal pada
panitia, bahwa menjadi panitia suatu acara, kita harus bekerja total dan
profesional. Tandanya apa? Sala satunya mengerjakan segala tanggungan sampai
tuntas (laporan pertanggungjawaban). Bila laporan tidak segera selesai dengan
berbagai alasan, berarti kita harus menanyakan komitmen awal kita berada pada
suatu kepanitiaan. Benarkah kita ingin belajar menghargai waktu yang ada?
Ataukah kita hanya sekadar pamer pernah menjadi panitia A sedangkan pekerjaan
kita di dalamnya banyak yang terbengkalai. Semoga ke depan seluruh kepanitiaan
kegiatan apa pun dapat bekerja lebih profesional, menghargai waktu yang ada
sehingga segala tanggungan dapat selesai tepat waktu dan segera beralih pada
kegiatan-kegiatan selanjutnya dengan tenang dan tanpa beban dari kepanitiaan
sebelumnya.
.
@muhamin25 | #day50
#dailywritingchallenge #180817