Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Cukup Dengan Isyarat kan?
Muhammad Amin Muhammad Amin
Agustus 28, 2017

Cukup Dengan Isyarat kan?


Subuh kemarin, seperti biasa saya bangunkan para santri untuk menunaikan jamaah subuh di masjid. Namun, ternyata selepas mengaji bakda subuh, masih banyak santri yang tidur dan belum salat subuh. Saya pun kembali membangunkan mereka dengan catatan setelah salat subuh mereka membaca Quran di lapangan. Saya tunggu hampir dua puluh menit. Setelah dua puluh menit berlalu, hanya sekitar lima sampai tujuh orang yang datang untuk mengaji di lapangan. Saya pun akhirnya meninggalkan lapangan untuk melanjutkan aktivitas lain.

.
Jujur, saya tidak mau menggunakan kekerasan dalam mendidik para santri, sebab saya juga pernah menjadi santri di tempat yang sama. Tapi, kalau memang sudah kelewatan, sepertinya sedikit kekerasan dapat membuat jera. Niatan awal saya hanya ingin mengajarkan mereka terbiasa bangun pagi, mengawali hari dengan beribadah, tidak lebih. Isyarat-isyarat yang saya sampaikan pada berbagai kesempatan bersama santri sesungguhnya sudah lebih dari cukup untuk membuat mereka sadar akan kebutuhan mereka akan ibadah, tidak hanya karena paksaan sebab presensi atau hadirnya guru.
.
Bukankah mahfudzat telah menyebutkan bahwa binatang itu dipukul dengan tongkat, sedangkan manusia cukup dengan isyarat. Maka, sudah sepantasnya bila seseorang memberikan nasihat baik hendaknya diikuti dan dilaksanakan, bukan malah menghindar dan tidak menghiraukannya. Perlukah santri itu dipukul? Untuk awal mungkin saya coba mengingatkan dengan kata-kata. Namun, bila memang masih terus berlanjut, saya tidak segan-segan untuk bertindak suatu hal yang sedikit keras seperti memukul misalnya. Tetapi, bila sudah seperti itu apa bedanya kau dengan binatang?
.
Kuharap kalian, para santri-santriku dapat memahami apa yang saya lakukan setiap hari kepada kalian. Saya tidak menginginkan kecuali hanya kebaikan untuk kalian. Bila kalian menurut, selama perintah saya tidak menjerumuskan kepada maksiat maka kebaikan itu sesungguhnya untuk kalian sendiri, bukan untuk saya pribadi. Jadi, mau sampai kapan kau masih terus berkilah untuk tidak menghiraukan nasihat-nasihat gurumu?
.

@muhamin25 | #day60 #dailywritingchallenge #280817

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)