Udara dingin yang menusuk kulit
tidak mampu menidurkanku kembali pagi ini. Sejak pukul empat pagi, aku sudah
bersih diri. Hari ini aku akan mendapingi delegasi Ma’had Al Qalam MAN 3 Malang
untuk mengikuti seleksi Musabaqah Qira’atil Kutub sewilayah kerja Malang di PP
Bayt Al-Hikmah Krampyangan Pasuruan. Pukul 05.30 kami bertolak menuju kantor
Kemenag Kota Malang untuk pelepasan. Sekitar satu jam kemudian, tim Kota Malang
berangkat menuju lokasi seleksi.
.
Perjalanan memakan waktu satu
setengah jam. Menjelang pukul setengah Sembilan, kami sampai di lokasi. Kami
melakukan registrasi dan langsung menuju aula untuk acara seremonial pembukaan.
Satu per satu acara dilewati dengan sempurna. Tiba saatnya tim kami berpencar
menuju ruang lomba masing-masing. Menjelang pukul sebelas siang, seluruh cabang
melakukan seleksi. Aku sendiri mendampingi tim debat Bahasa Arab dan debat
Bahasa Inggris. Untuk tim debat Bahasa Arab putri ternyata mendapat mosi yang
telah dipersiapkan oleh tim debat Bahasa Arab putra. Begitu pun sebaliknya.
Sekitar sepuluh menit, tim yang akan bertanding diberi waktu persiapan.
Berbarengan dengan tim yang maju, aku mengambil tempat duduk di barisan
terdepan untuk mendokumentasikan jalannya debat. Secara keseluruhan, memang tim
debat Bahasa Arab putri masih kalah. Untuk tim debat Bahasa Arab putra kami
mendapat hasil akhir pada posisi kedua. Hal yang sama juga didapat oleh tim
debat Bahasa Inggris putri. Sedangkan tim debat Bahasa Inggris putra harus
berpuas diri dengan posisi ketiga.
.
Bagi saya, perlombaan selalu
mengandung banyak hikmah. Di balik kekalahan hari ini ada kejutan-kejutan yang
ingin Allah hadirkan di kemudian hari. Terlepas dari polemik penjurian yang
dirasa kurang adil, kita harus tetap mengambil sikap husnudzan. Mungkin
dengan kekalahan saat ini, Allah ingin melihat kegigihan dan konsistensi kita
dalam berlatih mempersiapkan lomba selanjutnya. Mungkin juga usaha langit masih
belum dimaksimalkan. Merutuki kekalahan sepertinya bukan hal yang tepat untuk
dilakukan. Lebih baik kita bermuhasabah diri. Mengevaluasi sejauh mana persiapan
yang telah kita lakukan. Semoga kita diberi kemampuan untuk menerima segala
ketentuanNya yang terkadang tidak sejalan dengan keinginan kita sebagai
hambaNya yang lemah.
.
@muhamin25 | #day45
#dailywritingchallenge #130817