Teman-teman sekalian, saya
berdiri hari ini di hadapan kalian bukan berarti saya lebih pintar atau lebih
yang lain. Izinkan saya untuk memberi sedikit nasihat sebagai pengingat diri
saya sendiri juga nasihat bagi kita semua yang hadir pada kesempatan yang
berbahagia ini. Supaya diri kita lebih tentram dan damai menerima ketentuan dan
karunia dari Allah Maha Pencipta.
.
Pertama, setiap pagi saya
berusaha untuk membangunkan kalian untuk salat subuh berjamaah di masjid bukan
tanpa maksud. Kenapa pula terkadang saya membangunkan dengan cara lembut sampai
kasar? Itu juga ada maksudnya. Bukan semata-mata saya kesal kepada kalian.
Bukan sama sekali. Apakah kalian marah? Kalau iya, tumpahkan kemarahan kalian
kepada saya saat ini juga. Katakan saja, saya akan terima dengan lapang dada.
Namun, ada syaratnya. Syaratnya kalian besok-besok harus bangun sendiri dan
berangkat ke masjid untuk salat subuh berjamaah tanpa saya bangunkan, bagaimana
sanggup tidak? Kalau perlu bangunkan saya kalau memang saya belum bangun. Jangan
kalian ketika dibangunkan, kalian malah melipir ke kamar mandi, atau ke kamar
lain untuk kembali melanjutkan mimpi kalian yang terputus. Atau berpura-pura
bangun, tetapi setelah saya tinggal membangunkan kamar lain, kalian kembali
tidur. Kalau seperti itu, perjanjian kita batal.
.
Ingat teman-teman, bahwa
kadang-kadang ekspresi cinta tidak selamanya harus lembut. Sesekali perlu
adanya pembinaan mental dengan sedikit keras. Itu juga salah satu bentuk kasih
saying dan symbol keromantisan. Bukankah Allah juga menguji hambaNya sebagai
tanda kasih sayangNya?
.
Saya begitu keras menanggapi
masalah salat subuh ini bukan tanpa sebab. Bila subuhmu terjaga, sudah barang
tentu taklimmu tidak akan ketinggalan, kau bisa sarapan dengan tenang,
mendengar kicauan burung di sekitar seraya menyeduh kopi untuk menghangatkan
suasana pagi yang dinginnya menusuk tulang. Selanjutnya, kau tidak akan
terlambat sekolah sebab kau mandi tepat waktu dan mempersiapkan segala
keperluan sekolah dengan waktu yang cukup. Bila subuhmu terlambat atau naudzubillah
sampai tidak salat subuh, tahu sendiri kan konsekuensinya?
.
Itulah mengapa, saya minta kepada
kalian yang tidak salat subuh berjamaah subuh di masjid untuk membaca beberapa
surat pilihan dalam Quran. Supaya kalian terbiasa membaca kalam Ilahi di awal
pagi. Agar yang pertama kali kalian lihat dan baca adalah kalamNya, surat
cintaNya. Bukan koran, majalah, apalagi komik dan tayangan televisi. Kuharap
kalian sudah mulai paham dengan apa yang saya lakukan selama ini kepada kalian.
.
Asal kalian tahu, subuh itu penuh
dengan keberkahan. Berlipat-lipat rahmat diturunkan Allah kepada hambaNya di
waktu pagi. Bahkan, pahala shalat qabliyah subuh serupa nikmat bumi dan
seisiNya, masih tidak tergiurkah dirimu dengan rayuan pahala dari Allah
tersebut? Tentu tak ada yang tidak mau. Maka, usahakan jangan pernah
terlewatkan qabliyah subuhmu supaya tak lagi terlewat rahmat dan berkah
dariNya.
.
Bila
subuhmu terjaga, hari-harimu tentu akan terjaga pula. Semangat membara akan
senantiasa menyelimuti diri. Kemurungan tak tampak pada wajahmu, sebaliknya
senyum manis akan senantiasa merekah dari bibirmu. Maka, dari subuh yang tidak
terlewat, akan terbentuk pribadi-pribadi disiplin, pribadi yang begitu
menghargai waktu, tak mau sedikitpun melewatkan waktu dengan hal sia-sia.
.
Mari
awali harimu dengan subuh. Lekatkan matamu pertama kali setelah bangun pada
kitab suci Quran. Lantunkan kalam Ilahi dan doa-doa pengharapanmu itu. Hirup
segar udaranya sebab disana tak ada nafas orang munafik sebab mereka masih
tertidur lelap. Raih keberkahan pagi sebanyak mungkin dan semoga hari-harimu
bahagia selalu.
.
@muhamin25 | #day56 #dailywritingchallenge #240817