Entah kenapa, beberapa hari ini, pikiran ini dipusingkan dengan adanya pemira di kampus uin malang. Euforia demokrasi itu tampaknya dengan cepat mengambil hati para mahasiswa yang katanya sih sok aktivis. Aktivis sih memang benar, tapi kadang mereka melupakan aspek lain yang begitu dan teramat penting yaitu sisi akademis mereka. Beberapa teman ada yang juga berani nyalon padahal ketika di kelas, ia tak pernah atau sangat jarang sekali masuk dan mementingkan kuliahnya.
Tak sedikit dari mereka kuliahnya sampai mendapat sebutan mahasiswa abadi, matakuliah banyak yang mengulang, nilai tak dipersoalkan, dsb. Sungguh, begitu miris melihat hal ini. Belum lagi, ketika OSJUR (Orientasi Jurusan) berlangsung. Khususnya di jurusan PBA, kulihat dan kubaca tema yang tertulis jelas di baju panitia, “Aktivis, organisatoris yang bersaing dalam bingkai akademis” Dari ketiga istilah aktivis, organisatoris, dan akademis tulisannya begitu berbeda. Dan yang sangat menjengkelkan adalah tulisan