Menilik dan bersandar pada sebuah trilogi
novel karya A. Fuadi, Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna dan Rantau 1 Muara, maka
diri ini selalu bermimpi untuk bisa menginjakkan kaki di setiap jengkal muka
bumi ini. Hal ini memang banyak menjadi keinginan setiap orang. Dengan adanya
sarana transportasi yang kian hari kian semakin mmudahkan manusia tak lupa
disertai usaha keras untuk bisa keliling dunia, maka semua itu tidak mustahil
terwujud.
Beberapa kunci yang harus kita pegang
bila kita ingin menjejakkan kaki di setiap jengkal muka bumi ini adalah
kesungguhan. Kesungguhan dalam berbagai hal, belajar, mencoba, berkompetisi,
dan terus berjuang sampai akhir. Diserta dengan sifat pantang menyerah pada
keadaan yang sekarang ini menimpanya.
Kita lihat tokoh Alif yang kecil di
desa, dengan usahanya yang tidak biasa. Di dalam novel biasa disebutkan, “Going
Extra miles” atau dalam bahasa indonesia berarti melebihkan usaha di atas
usaha rata-rata orang lain. Si Alif pantang banyak menghabiskan malam-malamnya
demi mengejar cita-citanya keliling dunia. Ia tak malu dengan latar belakang
yang dimilikinya. Karena usaha kerasnya, maka ia pun bisa pergi berkeliling
dunia dan itu semua gratis. Itulah hadiah dari Yang Maha Kuasa atas segala
jerih payahnya selama bertahun-tahun untuk mendapatkan sesuatu yang tidak
biasa.
Berkca dari hal itu, banyak hal positif
yang kita dapatkan bila kita bisa berkeliling dunia. Pertama, kita bisa
mengenal berbagai kebudayaan di berbagai negara, mengunjungi berbagai
tempat-tempat indah di atas bumi Allah ini, mengucap subhanallah berkali-kali,
mengenal berbagai negara yang maju peradabannya, serta banyak lagi lainnya. Tapi,
satu yang perlu kita ingat adalah jangan sampai itu semuanya membuat diri ini
lupa lantas sombong. Alangkah lebih baiknya bila kita mengetahui esensi
sebenarnya dari sebuah perjalanan, yaitu kita akan mengenal bahwa di negara
maju pun nanti yang mungkin kita kunjungi, masih banyak manusia yang hidup di
bawah garis kemiskinan, sehingga tak semua orang akan seberuntung dirimu bila
nanti dirimu bisa mewujudkan itu semua. Kata-kata ini sering sekali ditulis
oleh Bang Tere Liye dalam akun facebooknya.
Kalau Alif bisa, kenapa kita tidak?
Tentu, keinginan itu selalu terbersit di setiap benak orang, apalagi remaja
yang suka berpetualang, mencari jati diri serta menambah pengalaman hidup
sekaligus menciptakan sebuah cerita yang akan memiliki kenangan manis di
belakang nanti. Maka, segeralah berlari untuk mengejar segala cita-citamu berkeliling
dunia selagi waktu masih mengizinkan diri ‘tuk menghirup nafas, selagi Allah
masih menunggu usaha kerasmu dan mengganjarnya dengan berbagai kejutan-kejutan
tak terduga.