Pendidikan
Bahasa Arab adalah salah satu jurusan di fakultas humaniora UIN Maliki Malang.
Tahun ini, seperti tahun sebelumnya, terjadi polemik yang sedikit merisaukan
hati segenap anggota jurusan PBA. Apalagi kalau bukan masalah perpindahan
jurusan PBA dari fakultas Humaniora ke Fakultas Tarbiyah. Tahun lalu, memang
masalah ini sudah menjadi trending topic di kalangan masyarakat humaniora,
meski sempat redam karena peran Kajur, tapi tahun ini, masalah ini kembali
muncul dengan sedikit ancaman dan bentuk yang berbeda.
Menurut berita burung, Pak Rektor Universitas mengancam
tidak mau menandatangani ijazah wisudawan PBA tahun ini kalau jurusan PBA tidak
mau pindah ke fakultas tarbiyah. Beberapa kakak angkatan juga kawan seangkatan
merasa galau dan mencaci maki sana-sini. Kalau saya sendiri menyikapi hal ini
dengan tenang. Saya masih teringat kata Kajur PBA tahun lalu, Ustadzah Umi
Machmudah ketika acara sosialisasi akademik usai UAS semester 1. Beliau
mengatakan bahwa selama belum ada SK (Surat Keputusan) yang turun, maka kita
semua (PBA) tetap berada di Humaniora. Jadi, kalau sekarang SK sudah turun,
maka mau tidak mau kita harus terima itu semua dan tentu dengan segala
konsekuensinya.
Masalah perpindahan jurusan dari satu fakultas ke fakultas
lain menyangkut segala hal termasuk administrasi, dosen, karyawan semuanya
harus bahu-membahu dalam hal perpindahan ini. Tidak mungkin yang pindah hanya
mahasiswanya saja, sedangkan dosen, administrasi dan lain-lain yang berhubungan
dengan itu masih tetap di fakultas yang lam. Maka, bila semuanya sudah siap dan
ikhlas dengan perpindahan ini, saya kara masalah perpindahan ini tidak menjadi
masalah.