Pada suatu senja yang indah, rintik itu perlahan turun. Satu per satu air menyapa bumi yang sejak seminggu lalu tak pernah terguyur hujan. Gersang tanahnya mendapat asupan gizi yang telah ditunggu sekian lama. Bumi begitu berterimakasih kepada langit, meskipun keduanya tak pernah berjumpa. Tetapi, keduanya begitu solid dalam berkoordinasi menghadirkan hujan. . Bumi dengan kandungan air pada laut-lautnya menguapkan air ke angkasa. Langit pun merespon dengan cepat. Diubahnya uap tersebut menjadi air es bahkan salju. Diturunkannya di berbagai belahan bumi. Ada yang turun begitu deras, meski di beberapa wilayah hanya gerimis kecil. . Para petani bersorak gembira melihat tanahnya kembali disiram air dari langit. Anak-anak berlarian di bawah romantisnya air hujan. Ada sepasang kekasih yang terjebak di tengah jalan, keduanya berbagi keteduhan dengan jaket milik si pria. Sang wanita malu-malu mendekapkan tubuhnya pada kekasihnya. Ah, begitu romantisnya. Di ujung ruangan, seorang anak manusia mene
Juli 27, 2017
Rinai Itu Romantis
Pada suatu senja yang indah, rintik itu perlahan turun. Satu per satu air menyapa bumi yang sejak seminggu lalu tak pernah terguyur hujan. Gersang tanahnya mendapat asupan gizi yang telah ditunggu sekian lama. Bumi begitu berterimakasih kepada langit, meskipun keduanya tak pernah berjumpa. Tetapi, keduanya begitu solid dalam berkoordinasi menghadirkan hujan. . Bumi dengan kandungan air pada laut-lautnya menguapkan air ke angkasa. Langit pun merespon dengan cepat. Diubahnya uap tersebut menjadi air es bahkan salju. Diturunkannya di berbagai belahan bumi. Ada yang turun begitu deras, meski di beberapa wilayah hanya gerimis kecil. . Para petani bersorak gembira melihat tanahnya kembali disiram air dari langit. Anak-anak berlarian di bawah romantisnya air hujan. Ada sepasang kekasih yang terjebak di tengah jalan, keduanya berbagi keteduhan dengan jaket milik si pria. Sang wanita malu-malu mendekapkan tubuhnya pada kekasihnya. Ah, begitu romantisnya. Di ujung ruangan, seorang anak manusia mene
Penulis blog
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat
Posting Komentar