Berkali-kali air mata menetes untuk malam ini. Terlebih setelah membaca tulisannya tentang mimpi beberapa hari lalu. Ternyata itulah jawaban istikharah panjang ini. Aku tak menyangka mimpi itu akan hadir pada yang didamba. Siapa punya kuasa? Allah Sang Maha Sebaik-baik Perencana dan Penentu.
Di tengah kesibukan yang itu-itu saja. Di tengah kepanitiaan yang tak ada habis-habisnya. Di tengah jadwal seminar proposal yang tak kunjung tiba. Di tengah kemalasan diri dalam membina. Di tengah kerinduan yang menerpa. Lantas kau hadir menghujam semestaku.
Akhir bulan itu benar-benar satu momen indah tak terperikan bagiku. Hadirnya mampu mencairkan suasana hati, membangkitkan semangat jiwa dalam berkarya. Hadirnya memecah kesunyian yang selama ini ada. Hadirnya menyadarkan diri yang telah lama tidur terpejam dalam mimpi yang belum tahu entah kapan datangnya.
Lantas, kita bertemu dalam tulisan-tulisan itu. Prosa dan puisi menjadi dua menu wajib di samping sarapan, makan siang dan makan malamku. Ada