Kadang kita merasa prihatin dengan karakter atau akhlak yang dimiliki anak-anak zaman sekarang. Entah mengapa, rasa-rasanya mereka terkesan lebih susah diatur, selalu menginginkan kebabasan, melawan keterkungkungan. Tapi begitulah adanya.
Saya sering menyampaikan kepada para santri bahwa barangsiapa yang bertambah ilmunya tetapi tidak bertambah hidayah dan ketaatan dalam beribadah kepada Allah, maka hal itu berarti tanda ia semakin jauh dari hidayah Allah. Man izdaada 'ilman wa lam yazdad hudan, lam yazdad minallahi illaa bu'dan. Sebab ada hadis lain yang menyebutkan bahwa barangsiapa yang Allah menginginkan kebaikan diri, maka Allah akan memberikan pemahaman akan ilmu agama. Di sini terlihat korelasi antara ilmu dan akhlak. Keduanya tak dapat dipisahkan. Maka tak mengherankan bila di negara-negara maju, mereka lebih mengutamakan pendidikan karakter (akhlak) terlebih dahulu daripada disiplin ilmu yang ingin dikuasai. Sebab, bila karakter telah tertanam dengan baik, maka ilmu pengetahuan yang didapat akan digunsakan untuk hal-hal positif. Sebaliknya, bila ketika belajar ilmu pengetahuan tidak dibarengi dengan pendidikan akhlak, maka bisa jadi ilmu yang didapat diselewengkan untuk hal-hal yang merugikan diri sendiri, bahkan orang lain.
Tak hanya itu, Rasul juga menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi orang lain. Bahkan, sampai urusan pernikahan pun, Rasul menyarankan untuk meletakkan kriteria akhlak dan agama di atas kriteria-kriteria lain bagi seorang perempuan yang ingin bersanding dengan calon suaminya. Hadis nabi, apabila datang seorang lelaki yang engkau rela akan agama dan akhlaknya, meminang (anak-anak perempuan dan kerabat) kalian, maka kawinkanlah dia. Jika kalian tidak melaksanakannya, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan'." (HR. Tirmidzi No. 1084).
Tak hanya itu, Rasul juga menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang baik akhlaknya dan bermanfaat bagi orang lain. Bahkan, sampai urusan pernikahan pun, Rasul menyarankan untuk meletakkan kriteria akhlak dan agama di atas kriteria-kriteria lain bagi seorang perempuan yang ingin bersanding dengan calon suaminya. Hadis nabi, apabila datang seorang lelaki yang engkau rela akan agama dan akhlaknya, meminang (anak-anak perempuan dan kerabat) kalian, maka kawinkanlah dia. Jika kalian tidak melaksanakannya, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan'." (HR. Tirmidzi No. 1084).
Oleh karena itu, di berbagai pondok pesantren, juga di sekolah-sekolah Islam juga umum, beberapa tahun terakhir menggalakkan apa yang disebut dengan pendidikan karakter. Dengan harapan sekolah akan menghasilkan lulusan yang tak hanya berilmu luas, tetapi juga berakhlak mulia. Semoga harapan masa depan sekolah untuk membentuk lulusan yang berkarakter dapat segera terwujud.
#01042018