Kembali Ke Atas
Beranda
Pernikahan
Renungan Kehidupan
Mensyukuri Jarak yang Terbentang
Muhammad Amin
April 19, 2018

Mensyukuri Jarak yang Terbentang


Jarak biasanya dijadikan kambing hitam renggangnya suatu hubungan.
Padahal jika ada rasa percaya dan menitipkan segalanya lewat doa kepada Sang Maha Cinta, betapa mesranya.
Jarak adalah ujian keimanan.
Jarak adalah kesyukuran menuju hari bahagia yang didamba.
Tanpa jarak, Adam dan Hawa tak menemukan arti kerinduan yang sesungguhnya.
Tanpa jarak, Bunda Hajar mungkin tak lagi tahu arti pengorbanan dan perjuangan.
Tanpa jarak yang terbentang, Musa tak bertemu dengan istri Firaun, juga melawan kedigdayaan Firaun.
Tanpa jarak, bisa jadi tak sampai karya ulama Islam kepada kita, generasi akhir zaman ini.
Dengan hadirnya jarak, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bisa menyebarkan Islam ke seantero dunia.
Tanpa jarak, kita tidak benar-benar tahu arti perpisahan dan pertemuan.
Tanpa jarak, mungkin kehidupan ini terlalu rapat dan sempit. Tidak bisa meluas dan membentang ke sana-kemari.
Ingat, bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Sang Pencipta supaya disyukuri adanya. Tak pernah ada yang sia
Baca selengkapnya

Penulis blog

Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)