Terkadang aku masih
tidak percaya bahwa dirimu telah benar-benar tidak hadir di sisi. Masih sangat
kuingat pertemuan terkhir itu. Entah apa yang menggerakkanku untuk senantiasa
membutuhkanmu, tetapi rasanya itu datang begitu saja dari hati. Hari itu pementasan
drama, semuanya disiapkan sedemikian rupa. Hanya saja aku masih membutuhkan
sesuatu yang sebenarnya bisa saja kupinjam kepada rekan-rekan putri
sejurusanku, tetapi aku lebih memilihmu. Kutulis pesan
singkat itu, kau balas beberapa saat dan kita bersepakat untuk bertemu. Cukup lama kutunggu dirimu, ah, bukankah ini yang selalu aku lakukan, menunggumu sejak lama dengan harapan dapat berlama-lama menikmati indah ciptaanMu dari kejauhan.
singkat itu, kau balas beberapa saat dan kita bersepakat untuk bertemu. Cukup lama kutunggu dirimu, ah, bukankah ini yang selalu aku lakukan, menunggumu sejak lama dengan harapan dapat berlama-lama menikmati indah ciptaanMu dari kejauhan.
Kala itu gerimis
menyelimuti langit, kau paham kan, hujan selalu saja mampu membuat segala
pertemuan kita bertambah syahdu, tak terkecuali di hari itu. Kerudung coklat
itu berpadu indah dengan busana yang kau kenakan. Kau selalu saja indah dengan
busanamu. Aku percaya itu. Cukup lama kita bercerita, bertukar ini dan itu sampai
lupa waktu. Berharap sekitar menjadi kosong sejenak dan membiarkan kita berdiri
berlama-lama sambil menatap senja yang begitu mempesona.
Kau sodorkan kerudung
merah itu. Lalu aku memintamu untuk hadir malam itu menonton penampilanku.
Beberapa saat kemudian, hujan pun reda. Kita terpaksa untuk menyudahi pertemuan
kita mengingat langit sudah semakin gelap. Senyummu selalu saja melekat di
akhir pertemuan, diterima oleh panca indra lalu direkam oleh otak untuk
kenangan selamanya. Beberapa kawan berlarian di belakang sana sambil memandangi
kita berdua. Sejujurnya aku malu, tapi sekaligus bahagia karena hari itu kita
mampu bertemu. Akhirnya terima kasih sudah mau hadir di malam itu meski tak
mampu bersua empat mata. Usai itu, intensitas komunikasi sudah tak seperti
biasanya, aku paham kalau kita sedang fokus pada tujuan masing-masing. Semoga
pertemuan terakhir itu menjadi kenangan indah di masa depan. Permohonan terbaik
selalu kupanjatkan untuk masa depan kita, kemana pun kisah ini akan bermuara.
M. Amin | 31 Jan 2017