“Pernahkah
terbersit dalam benak kalian kenapa pemuda harus menjadi pemuda yang kuat?”
Kuat disini bisa diartikan dalam artian
luas, maksudnya adalah kuat ekonomi, kuat fisik, kuat mental, dan kuat
spiritual. Seringkali kita miris tatkala melihat pemuda zaman sekarang
diperbudak produk barat yang menggiurkan. Mereka sudah banyak yang lupa akan
tugas dan tanggung jawab yang sesungguhnya banyak orang menunggu kontribusi
nyata dari tangan-tangan mereka. Pemuda adalah sosok yang diberi kekuatan lebih
untuk melakukan banyak hal. Yang saya soroti disini tentunya adalah kekuatan
dalam melakukan kebaikan baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.
Seorang pemuda muslim banyak sekali yang
menyia-nyiakan masa mudanya dengan pacaran, nongkrong nggak jelas, ngopi sampai
larut malam, melancong kesana-kemari yang tidak produktif sama sekali. Bagi
saya itu merupakan hal yang amat disayangkan. Sebuah pepatah mengatakan bahwa
di tangan pemuda lah terdapat urusan umat ini dan pada setiap kemajuan umat ini
ada kehidupan pemuda. Dari pepatah tersebut sudah jelas bahwa pemuda amat
diharapkan pikiran dan karya nyatanya bisa dirasakan banyak kalangan. Allah pun
telah menciptakan manusia dan menjadikan masa muda ini sebagai masa keemasan.
Coba kita tengok firman Allah “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian
Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan
apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. Maksud
dari kuat dalam ayat ini adalah masa muda sehingga potensi yang besar ini harus
dimanfaatkan oleh para pemuda dengan sebaik-baiknya.
Kalau saya perhatikan generasi muda akhir-akhir ini mereka terkesan
menjadi sosok yang mudah putus asa. Ditolak cintanya galau, ditolak judul
skripsi sudah pusing. Hal inilah yang menjadikan masa-masa muda menjadi tidak
produktif. Seharusnya mereka memiliki mental yang kuat guna menghadapi
kehidupan yang kian hari kian tidak karuan ini. Lalu yang menjadi pertanyaan
bagaimana cara melatih mental baja seorang pemuda masa kini?
Memiliki mental baja bagi siapa pun adalah penting. Terlebih bagi pemuda
muslim. Mengapa? Tentunya hal ini untuk menghadapi goncangan-goncangan
kehidupan sekarang dan yang akan datang. Kita tidak pernah tahu kapan hal itu
terjadi. Bisa saja sekarang masih dengan tenang bisa meminta uang dari orang
tua kita, beberapa bulan lagi hal itu tak akan terjadi lagi. Maka dari itu,
maka perlu melatih mental agar tegar menghadapi segala rintangan kehidupan.
Saya teringat pernah diberikan bimbingan mental ketika saya masih aktif
di pramuka semasa aliyah dahulu. Saya tidak pernah menyesal masuk ke dalam
pramuka. Di dalam pramuka diajarkan banyak hal dan saya pun masih ingat salah
satu pembina pernah mengatakan bahwa dengan pramuka kalian akan kuat menghadapi
kehidupan karena dalam pramuka semua ilmu dipelajari. Kembali ke cerita awal,
kala itu saya mengikuti kegiatan OPENABA (Orientasi Penerimaan Anggota Baru).
Saat itu saya masih takut untuk melawan senior meskipun saya benar, tetapi
setelah diberikan bimbingan mental tersebut saya jadi tahu bagaimana harus
memanajemen mental saya ketika cobaan mendera. Saya akhirnya tumbuh menjadi
yang tidak mudah merengek, cengeng ketika datang masalah. Saya sangat
berterimakasih kepada senior-senior saya di pramuka yang telah membimbing
mental saya kala itu. Mungkin kalau tidak ada mereka saya tidak akan seperti
sekarang ini. Selain bimbingan mental, yang lebih penting adalah merubah
mindset setiap pribadi kita masing-masing. Kita bisa ikuti berbagai seminar
motivasi setiap saat, tetapi ruh perubahan itu sesungguhnya ada dalam diri kita
sendiri.
Akhirnya dengan mental baja tersebut seorang pemuda muslim tidak mudah
goyah terhadap pendirian yang dimilikinya. Ia akan teguh memegang syariat Islam
dan berusaha dengan sekuat tenaga melaksanakan perintah Allah dan rasulNya
dalam kehidupannya sehari-hari karena ia tahu bahwa umur manusia kapan
berakhir. Selagi masih ada ruh dalam jasad, maka mari bersama-sama menjalankan
syariat Islam dengan semaksimal mungkin.
Salam inspiratif