Diriku melihat dirimu sebagai seseorang
yang jauh berbeda dari yang lainnya. Mungkin bagi yang lain kau tak sepintar
para ilmuwan. Mungkin juga bagi mereka kau tak berarti apa-apa bagi diriku.
Tapi, ketahuilah bahwa cinta selalu menemukan titik indah ketika yang lain tak
memandangnya. Kurasa aku mampu melihat sisi itu pada dirimu.
Kau seorang aktivis organisasi
ekstra kampus. Aku mengenalmu lebih dekat ketika kita pernah satu ruangan untuk
laporan pertanggungjawaban Himpunan Mahasiswa Jurusan kita. Aku tak selalu suka
wanita yang hanya mengedepankan sisi akademis saja. Karena bagiku dalam
kehidupan rumah tangga diperlukan banyak bekal yang kurasa tak dapat didapat
hanya dari pengetahuan-pengetahuan dalam kepala. Tetapi masalah-masalah yang
kelak hadir tentu membutuhkan lebih dari sekadar ilmu yang dihafal. Masalah
perlu dipecahkan dengan penyelesaian konkret dan salah satu cara
menyelesaikannya adalah dengan ilmu organisasi.
Betapa tidak, coba kita
perhatikan sejenak. Dalam organisasi sudah barang tentu akan memiliki banyak
program dan kegiatan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan perencanaan matang, desain
yang mantap, pelaksanaan yang rapi dan teratur serta ada evaluasi di akhir tiap
kegiatan. Pada evaluasi akan diketahui kelemahan, kekurangan selama acara
berlangsung. Dari sana akan didapatkan solusi agar kekurangan serupa tak lagi
berulang pada kegiatan atau acara selanjutnya.
Begitu pula dalam
menjalankan kehidupan, terlebih kehidupan rumah tangga. Tentu disana peran
perencanaan hidup begitu penting. Rencana itu berisi tujuan jangka pendek dan
jangka panjang. Cara-cara memperoleh tujuan itu juga harus jelas supaya
cita-cita lebih cepat tercapai. Pelaksanaan yang sungguh-sungguh akan
menentukan seberapa besar tingkat keberhasilan mimpi yang tersusun. Evaluasi
dari setiap yang dilakukan amat diperlukan agak kelemahan dan kekurangan dalam
pelaksanaan dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan pada kegiatan-kegiatan
selanjutnya.
Aku lihat potensi
manajemen kehidupan ada pada dirimu. Disamping ada pula sisi lain yang tak
banyak orang tahu. Akhirnya, semoga kalau memang semesta mendukung
keberlanjutan kisah kita, semoga bisa berakhir dengan akhir yang baik. Namun,
bila kehendakNya tak memihak pada impian hamba yang berlumur dosa ini, semoga
ketetapanNya dapat senantiasa menentramkan jiwa karena sekali lagi seorang
manusia hanya berkewajiban berusaha dan berdoa dengan maksimal. Selebihnya
tawakkal dan ridho atas takdirNya menjadi kunci bahagia dalam kehidupan.
M. Amin | 23 Feb 2017