Kembali Ke Atas
Beranda
Islam
Opini
Renungan Kehidupan
MENJADI MUSLIM BERMENTAL BAJA
Muhammad Amin Muhammad Amin
Februari 17, 2017

MENJADI MUSLIM BERMENTAL BAJA


Pernahkah terbersit dalam benak kalian kenapa pemuda harus menjadi pemuda yang kuat?
Kuat disini bisa diartikan dalam artian luas, maksudnya adalah kuat ekonomi, kuat fisik, kuat mental, dan kuat spiritual. Seringkali kita miris tatkala melihat pemuda zaman sekarang diperbudak produk barat yang menggiurkan. Mereka sudah banyak yang lupa akan tugas dan tanggung jawab yang sesungguhnya banyak orang menunggu kontribusi nyata dari tangan-tangan mereka. Pemuda adalah sosok yang diberi kekuatan lebih untuk melakukan banyak hal. Yang saya soroti disini tentunya adalah kekuatan dalam melakukan kebaikan baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

Seorang pemuda muslim banyak sekali yang menyia-nyiakan masa mudanya dengan pacaran, nongkrong nggak jelas, ngopi sampai larut malam, melancong kesana-kemari yang tidak produktif sama sekali. Bagi saya itu merupakan hal yang amat disayangkan. Sebuah pepatah mengatakan bahwa di tangan pemuda lah terdapat urusan umat ini dan pada setiap kemajuan umat ini ada kehidupan pemuda. Dari pepatah tersebut sudah jelas bahwa pemuda amat diharapkan pikiran dan karya nyatanya bisa dirasakan banyak kalangan. Allah pun telah menciptakan manusia dan menjadikan masa muda ini sebagai masa keemasan. Coba kita tengok firman Allah “Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. Maksud dari kuat dalam ayat ini adalah masa muda sehingga potensi yang besar ini harus dimanfaatkan oleh para pemuda dengan sebaik-baiknya.
Kalau saya perhatikan generasi muda akhir-akhir ini mereka terkesan menjadi sosok yang mudah putus asa. Ditolak cintanya galau, ditolak judul skripsi sudah pusing. Hal inilah yang menjadikan masa-masa muda menjadi tidak produktif. Seharusnya mereka memiliki mental yang kuat guna menghadapi kehidupan yang kian hari kian tidak karuan ini. Lalu yang menjadi pertanyaan bagaimana cara melatih mental baja seorang pemuda masa kini?
Memiliki mental baja bagi siapa pun adalah penting. Terlebih bagi pemuda muslim. Mengapa? Tentunya hal ini untuk menghadapi goncangan-goncangan kehidupan sekarang dan yang akan datang. Kita tidak pernah tahu kapan hal itu terjadi. Bisa saja sekarang masih dengan tenang bisa meminta uang dari orang tua kita, beberapa bulan lagi hal itu tak akan terjadi lagi. Maka dari itu, maka perlu melatih mental agar tegar menghadapi segala rintangan kehidupan.
Saya teringat pernah diberikan bimbingan mental ketika saya masih aktif di pramuka semasa aliyah dahulu. Saya tidak pernah menyesal masuk ke dalam pramuka. Di dalam pramuka diajarkan banyak hal dan saya pun masih ingat salah satu pembina pernah mengatakan bahwa dengan pramuka kalian akan kuat menghadapi kehidupan karena dalam pramuka semua ilmu dipelajari. Kembali ke cerita awal, kala itu saya mengikuti kegiatan OPENABA (Orientasi Penerimaan Anggota Baru). Saat itu saya masih takut untuk melawan senior meskipun saya benar, tetapi setelah diberikan bimbingan mental tersebut saya jadi tahu bagaimana harus memanajemen mental saya ketika cobaan mendera. Saya akhirnya tumbuh menjadi yang tidak mudah merengek, cengeng ketika datang masalah. Saya sangat berterimakasih kepada senior-senior saya di pramuka yang telah membimbing mental saya kala itu. Mungkin kalau tidak ada mereka saya tidak akan seperti sekarang ini. Selain bimbingan mental, yang lebih penting adalah merubah mindset setiap pribadi kita masing-masing. Kita bisa ikuti berbagai seminar motivasi setiap saat, tetapi ruh perubahan itu sesungguhnya ada dalam diri kita sendiri.
Akhirnya dengan mental baja tersebut seorang pemuda muslim tidak mudah goyah terhadap pendirian yang dimilikinya. Ia akan teguh memegang syariat Islam dan berusaha dengan sekuat tenaga melaksanakan perintah Allah dan rasulNya dalam kehidupannya sehari-hari karena ia tahu bahwa umur manusia kapan berakhir. Selagi masih ada ruh dalam jasad, maka mari bersama-sama menjalankan syariat Islam dengan semaksimal mungkin.

Salam inspiratif


Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)