“Kak, aku belum bisa move on nih, Gimana dong?” Tenang. Aku, kamu, juga mereka yang pernah merasakan patah hati terhebat memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengobatinya. Segalanya butuh proses. Menurutku, mari kita nikmati setiap proses menuju perbaikan ini. Aku yakin siapa pun kita pasti mampu melakukannya.
Setiap manusia telah diciptakan oleh Tuhan dengan bentuk paling sempurna. Kita harus selalu menyadarinya. Manusia dikaruniai berbagai naluri dan pembawaan yang luar biasa bila kita mampu mengoptimalkannya. Termasuk di dalamnya ada rasa untuk selalu berada di atas jalanNya.
Aku paham bahwa setiap kita tak luput dari kesalahan. Tetapi sebaik-baik yang melakukan kesalahan adalah yang berusaha sekuat tenaga untuk bertaubat, berubah, dan berkomitmen untuk tidak mengulanginya lagi. Nabi Adam yang diusir dari syurga saja terus menerus memohon ampunanNya, maka kita sebagai hambaNya juga harus merayu Tuhan sepanjang waktu dan mengubah kebiasaan buruk kita dengan hal-hal yang baik.
Berubah adalah sebuah proses panjang. Ada jatuh bangun di dalamnya, tapi selama kamu yakin, maka akan selalu ada alasan untuk tidak kembali masuk pada lubang kesalahan yang sama. Perubahan yang baik itu tidak instan. Ia butuh berhari-hari, bukan hanya satu-dua hari untuk melakukannya. Perubahan instan memang bagus selama kau mampu menjaga konsistensi setelahnya. Tapi bila kau belum mampu, lakukanlah perlahan. Ingatlah bahwa Tuhan selalu menghargai setiap usaha hambaNya. Tak ada usaha yang sia-sia. Selama disertai dengan kesungguhan dalam jiwa. Maka, kelak kau kan dapati dirimu sebagai pribadi baru yang telah begitu lama kau dambakan. Seseorang yang mampu memberikan kontribusi positif kepada sekitarmu. Mari bersama berbenah diri. Semoga semua usaha dinilai ibadah olehNya.
M. Amin | 14 Mar 2017