Kembali Ke Atas
Beranda
Menuai Hikmah Patah Hati
Tiba Saatnya Kumohon Restu Orang Tuamu
Muhammad Amin Muhammad Amin
Maret 21, 2017

Tiba Saatnya Kumohon Restu Orang Tuamu


            Bila tiba saatnya, izinkanlah diri ini untuk mengunjungi keluarga besarmu. Mungkin bagi orang tuamu aku terkesan lancang. Tetapi aku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Aku melakukan ini demi impian-impian lamaku. Impian dunia juga akhiratku. Sebuah impian untuk menggenapkan separuh agamaku.

            Teruntuk ayah sang pujaan hati, perkenankan aku mengungkapkan satu hal yang telah lama terpendam dalam hati. Sejak beberapa waktu lalu aku mengenal putrimu. Memang tidak cukup lama seperti yang lain, tetapi aku datang hari ini bukan dalam rangka mempermainkan rasa yang ada dalam dada. Tak ada niatan buruk apa pun di dalamnya. Kuharap ayah paham akan hal itu.
            Sebagai seorang laki-laki aku tahu bahwa merelakan putri tercinta untuk kemudian dipinang oleh laki-laki asing yang baru dikenalnya memerlukan pertimbangan yang cukup matang. Sebuah perjalanan penuh onak dan duri akan dijalani bersama. Sebuah pengembaraan yang melibatkan usaha bumi dan juga langit untuk sampai di tujuan akhir. Tujuan yang telah dijanjikan olehNya.
            Kuharap ayah tahu bahwa telah tiba saatnya bagiku mengambil sebuah keputusan penting dalam fase kehidupan manusia. Satu tahap yang akan senantiasa dikenang sepanjang masa. Berharap bahagia sampai Tuhan berkata sampai disini saja waktumu di dunia. Aku mungkin tidak memiliki ilmu sebanyak yang ayah punya. Namun, aku yakin seyakin-yakinnya dengan bekal yang kumiliki saat ini mampu mengantarkan impian-impian putrimu, juga impianku menjadi nyata suatu saat nanti. Segalanya telah kupersiapkan dengan sebaik-baiknya. Ayah tak perlu khawatir. Juga aku tidak akan menyia-nyiakan putri ayah. Akan kujaga putri ayah sebagaimana ayah menjaganya sejak kecil. Akan kuajarkan ilmu-ilmu agama padanya. Akan kutuntun ia untuk bersama meraih syurgaNya. Aku paham betul bahwa aku bertanggung jawab penuh atas penjagaan diriku juga keluarga kecilku kelak. Maka, ajari aku bagaimana menjalani kehidupan ini bersama putrimu agar suatu hari nanti kau tidak pernah menyesal telah mempercayakan putrimu sepenuhnya padaku. Maka, hari ini kumohon restui kami berdua untuk membina keluarga baru, menapaki jalan kehidupan selanjutnya. Biarkan kami menjadi orangtua bagi anak-anak kami, juga cucumu nanti. Semoga ini menjadi satu usaha kami berdua untuk membahagiakan orang tua kami.


M.Amin | 21 Mar 2017

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)