Oleh: Muhammad
Amin, S.Pd.I.
Coba kita
perhatikan muslimah-muslimah di sekitar kita. Masih banyak di antara mereka
yang belum tahu-menahu bahwa mereka adalah makhluk yang istimewa. Allah SWT
menciptakan wanita dari tulang rusuk lelaki. Seorang wanita diciptakan Allah
untuk melengkapi laki-laki untuk menjalankan tugas sebagai khalifah di atas
muka bumi. Diciptakan sebagai seorang muslimah bukan berarti menjadi pribadi
yang lemah. Perempuan tidak diciptakan dari tulang kepala supaya ia tidak
terlena bila disanjung dan dipuja. Ia juga tidak diciptakan dari tulang kaki
yang bisa diinjak dan diperbudak. Tetapi diciptakan dari tulang rusuk, dekat
kepada hati untuk disayangi dan dicintai.
Disebutkan dalam
hadits
فَعَنْ
أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ
الْمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ ... (رواه مسلم)
Artinya:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasul SAW bersabda bahwa seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih
dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah…
(HR.
Muslim)
Bila ditinjau secara teks hadits tertulis mukmin laki-laki. Tetapi
hadits ini dapat dipahami secara lebih luas bahwa seluruh mukmin, baik
laki-laki maupun perempuan yang kuat akan lebih dicintai dan disayangi oleh
Sang Pencipta.
Berangkat dari
hadits di paragraf sebelumnya, mari bersama kita bahas bagaimana seharusnya
seorang muslimah yang kuat itu. Imam Nawawi Radhiyallahu ‘anhu
menjelaskan bahwa kekuatan disini adalah kekuatan dalam hal jasmani, ibadah,
taqwa dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan agamanya, keselamatan
aqidahnya, dan sebagainya. Disini izinkan penulis untuk memaparkan poin-poin
kekuatan apa saja yang seharusnya dimiliki oleh seorang muslimah sejati.
Pertama, kuat
jasmani. Sebagai seorang muslimah maka sudah seharusnya menjadi seorang
yang kuat secara jasmani. Sebagai konsekuensinya maka seorang muslimah akan
berusaha menjaga jasmaninya dengan baik. Ia akan berolahraga setiap hari agar
tubuhnya segar bugar dan mampu beraktivitas dengan baik. Ia juga akan memilih
makanan yang halal dan baik. Ia tidak mungkin sembarangan dalam makan dan
minum. Ia ikuti ajaran Rasul untuk makan setelah lapar dan berhenti makan
sebelum kenyang. Ada pepatah dalam bahasa latin yang berbunyi mens sana in
corpore sano yang berarti jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.
Dari pepatah itu kita tahu ada hubungan yang kuat antara tubuh yang sehat
dengan kejiwaan seseorang. Bila tubuh seseorang sakit maka secara tidak
langsung kondisi psikis orang tersebut juga akan terganggu.
Dengan bekal
kesehatan yang prima, seorang muslimah dapat melakukan banyak hal positif dalam
kesehariannya. Ia dapat menebarkan dakwah Islam dengan lebih semangat. Ia juga
akan belajar ilmu agama kepada gurunya dengan mendalam. Berbeda halnya ketika
ia sebentar-sebentar sakit, sebentar-sebentar sudah loyo. Maka, bagaimana nasib
perjuangan dakwah Islamnya? Bagaimana pula kabar keilmuan agamanya yang masih
begitu sedikit? Bagaimana pula bisa menjadi menantu idaman suami? Takutnya
nanti bukan malah menyenangkan suami, tetapi lebih banyak menyusahkan. Jadi,
berusahalah untuk selalu tampil sehat, segar bugar sepanjang hari agar semakin
banyak orang di sekitarmu yang mendapatkan manfaat dari hadirnya dirimu di
sekelilingnya.
Kedua, kuat ibadah. Aspek
kedua dalam konteks kekuatan muslimah adalah kuat dalam beribadah. Sebagai
seorang muslimah sudah barang tentu berkewajiban untuk menjalankan segala perintah
Allah dan rasulNya. Begitu pula wajib untuk menjauhi segala larangan Allah dan
rasulNya. Menjadi muslimah yang taat sejak dini menjadi bekal untuk kehidupan
yang lebih baik di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ
مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ (النحل: 97)
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan
kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl:
97)
dari ayat di atas dapat dipahami bahwa tidak ada pembedaan antara
laki-laki dan perempuan yang mau beramal baik di sisi Allah. Keduanya, termasuk
muslimah akan mendapat penghidupan yang lebih baik selama mau beramal shaleh.
Dengan kuat ibadah diharapkan seorang muslimah dapat menjadi contoh bagi
muslimah lainnya dalam kebaikan. Hendaknya ibadah yang dilakukan dapat
dilaksanakan dengan istiqomah dan penuh keikhlasan.
Keempat, kuat otaknya. Maksudnya
adalah seorang muslimah sepatutnya menjadi pribadi yang cerdas. Pribadi yang
memiliki keluasan ilmu dalam menjalani kehidupannya. Dengan otak yang cemerlang
diharapkan seorang muslimah mampu mempelajari ilmu agama dengan baik, juga
ilmu-ilmu penunjang kehidupan lainnya dengan sempurna.
Seorang muslimah jangan mau menjadi
seorang yang bodoh. Hendaknya ia memiliki cita-cita yang tinggi dan terus
berusaha untuk menggapai impiannya dengan sungguh-sungguh. Salah satu modal
yang luar biasa adalah dengan memiliki otak yang cerdas. Dengan memiliki modal
berharga tersebut, seorang muslimah tidak mudah ditipu dan dibohongi oleh orang
lain. Selain itu, dengan otak yang cerdas, penguasaan ilmunya akan menjadi
lebih cepat dari yang lain dan diharapkan pula dapat lebih banyak menebarkan
manfaat kepada yang lain. Cara mendapat otak yang cerdas salah satunya adalah
dengan berolahraga teratur, mengatur pola makan, memperbanyak membaca buku
bermanfaat, belajar lebih giat, memanfaatkan waktu luang dengan baik, dsb.
Kelima, kuat emosional.
Seorang muslimah juga harus memiliki kekuatan emosional. Fungsi kekuatan
emosional disini adalah supaya seorang muslimah tidak mudah cepat menyerah bila
menghadapi keadaan sulit. Dalam hidup ini kita tidak pernah bisa lepas dari
yang namanya masalah. Maka, untuk menghadapi masalah-masalah tersebut dengan
baik dan cepat teratasi, maka kecerdasan emosional sangat diperlukan atau biasa
disebut dengan Emotional Quotient.
Banyak orang yang pandai secara
intelegensi otaknya, tetapi masih sedikit jumlah orang yang memiliki kecerdasan
mental, misalkan dalam hal menahan marah. Banyak orang belum mampu
mengendalikan marahnya. Padahal dalam hadits dari Abu Hurairah bahwa “Bukanlah
orang yang kuat itu adalah seorang pegulat, tetapi orang yang kuat sesungguhnya
adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah”.
Itulah sedikit penjelasan mengenai
kriteria muslimah yang kuat sehingga mampu membuat Allah mencintainya. Maka,
sudah seharusnya kita berusaha untuk memiliki kriteria-kriteria tersebut dalam
kehidupan kita. Akhirnya, mari merenung sejanak dimana posisi seorang muslimah
saat ini. Sudahkah muslimah saat ini memiliki kekuatan-kekuatan sebagaimana
yang telah disebutkan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya. Bila memang sudah
cukup memenuhi kriteria yang ada, maka bermohonlah kepada Allah supaya
diberikan keistiqomahan dalam menjaga kekuatan yang telah dimiliki. Tetapi,
bila ada di antara para muslimah yang belum memiliki aspek-aspek kekuatan
tersebut, maka berjanjilah mulai hari ini untuk terus berusaha berbenah diri
menjadi pribadi muslimah yang kuat sehingga Allah mau mencintai kita lebih dari
yang lainnya. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk
istiqomah menjalankan ajaranNya dalam kehidupan yang fana ini.