Kembali Ke Atas
Beranda
Menuai Hikmah Patah Hati
Fithrah Manusia Itu Mencintai Sesamanya
Muhammad Amin Muhammad Amin
Maret 04, 2017

Fithrah Manusia Itu Mencintai Sesamanya

“Jangan terjebak pada kenikmatan-kenikmatan sesaat dalam mengekspresikan cintamu pada lawan jenis”

Tuhan telah menciptakan manusia dengan naluri mencintai sesamanya. Seorang induk ayam misalnya, akan senantiasa menjaga keamanan dan menyanyangi dengan sepenuh jiwa anak-anaknya. Begitu pun manusia, secara fithrahnya akan cenderung mencintai karena memang Tuhan menciptakan setiap kita untuk saling mengenal satu sama lain meski berasal dari latar belakang pendidikan, bahasa, suku, bangsa yang berbeda.

Namun, yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana ekspresi cinta kepada sesama kita. Bila mencintai Tuhan adalah dengan cara menyembahNya dengan sepenuh jiwa, maka cara mengungkapkan cinta sesama manusia adalah dengan berukhuwah sesama kita dalam hal-hal kebaikan. Kita tidak harus selamanya mengartikan cinta ini dengan cinta kepada lawan jenis. Kita harus memperluas pemahaman kita terhadap cinta yang sesuai dengan koridor yang telah ditentukan oleh Tuhan. 

Mencintai lawan jenis memang lumrah adanya. Nabi Adam jatuh cinta pada Hawa. Nabi Muhammad pun menikahi Khadijah, Aisyah. Kita pun sebagai manusia ciptaanNya sudah pasti juga mengalami hal yang sama. Bila saat ini kau belum mampu mengungkapkan cinta terhadap lawan jenismu lewat ikatan halal pernikahan, maka lebih baik menebar kasih sayang itu lewat banyak hal positif. Nyatanya, masih banyak orang di sekitar kita yang membutuhkan kasih sayang dan uluran tangan kita. Jangan sampai kau terjerumus pada pacaran yang nikmatnya hanya sesaat, namun dosanya bisa melebihi emas 24 karat. Lebih baik menjaga diri, memperbaiki diri untuk mempersiapkan diri untuk menjemput jodoh terbaik yang telah disiapkan oleh Tuhan. 

Coba tengok orang-orang yang sakit, kunjungi panti asuhan, beri anak-anak yatim pembelajaran yang bermanfaat. Niscaya dari itu semua kau akan mendapat jariyah yang terus mengalir meski suatu saat nanti dirimu telah tiada. Habiskan jatah hidup di dunia untuk menempatkan cinta pada hal-hal yang sebagaimana mestinya, jangan terjerumus pada kenikmatan sesaat yang bisa jadi membuatmu sengsara ketika di akhirat. 

  M. Amin | 13 Mar 2017     

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)