Kembali Ke Atas
Beranda
Renungan Kehidupan
Menepi dari Keramaian
Muhammad Amin Muhammad Amin
Maret 30, 2017

Menepi dari Keramaian


            Hidup di era modern ini seringkali membuat kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang seharusnya kita dapatkan terebut karena keadaan. Hiruk-pikuk kota secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir kita. Dengan keramaian yang hampir setiap hari kita nikmati, kehangatan-kehangatan di tengah kesendirian tak lagi mampu dirasakan. Semuanya dituntut cepat, baik itu informasi, komunikasi, dsb.

            Belum lagi kungkungan pekerjaan yang setiap hari begitu-begitu saja tanpa adanya inovasi sedikit pun. Bukankah itu membosankan? Saya sendiri sering merasakan hal itu. Oleh karena itu, sebagai solusinya saya akan segera keluar dari kungkungan tersebut. Sejenak mencari keheningan di suatu tempat. Tanpa sedikit pun gangguan dari orang lain. Di sana saya bisa lebih menenangkan diri, melupakan himpitan tugas-tugas kuliah meski hanya sementara. Merenungkan hal-hal indah dalam kehidupan saya, mencari inspirasi untuk tulisan-tulisan saya, lalu sesegera mungkin menjentikkan jemari saya untuk merangkaikan kata dari kegelisahan hati yang mulai memuncak. Suasana ketika menulis sungguh mempengaruhi hasil tulisan kita. Maka, menurut saya dengan suasana tenang, juga luasnya ruang tentu akan dihasilkan tulisan-tulisan yang lebih merasuk dalam jiwa. Bagi saya sendiri, tak perlu jauh-jauh pergi ke puncak tertinggi, tak perlu berlibur di pantai sampai berhari-hari hanya untuk menemukan ketenangan itu. Terkadang hanya perlu sejenak menepi, muhasabah diri, lalu berdiri dan kembali berlari mengikuti ritme kehidupan.
            Maka tidak heran bila banyak orang yang hidup di kota menjadikan desa sebagai pelarian. Pelarian dari asap knalpot jalanan, dari tuntutan pekerjaan yang tak kunjung usai. Meskipun wajah desa sekarang menyerupai kota. Tapi setidaknya masih ada ruang-ruang kosong dengan hijaunya pematang sepanjang mata memandang. Begitu pun segarnya udara tentu menjadi alasan tersendiri untuk tetap memilih desa sebagai tempat kedua selain kota. Bagi mereka yang tidak sanggup ke desa dan tetap bersikeras di kota, mereka mencoba menciptakan ruang-ruang sepi di tengah ramainya kota. Mereka juga berharap menemukan ketenangan sebagaimana yang lainnya. Bukankah yang sebenarnya kita cari di dunia ini hanya keamanan dan ketenangan? Maka cobalah sesekali menepi dari keramaian, sejenak melupakan keresahan-keresahan hati. Semoga setelahnya kita mampu menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih semangat dari sebelumnya.


M. Amin | 30 Mar 2017   

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)