Hidup
di era modern ini seringkali membuat kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang
seharusnya kita dapatkan terebut karena keadaan. Hiruk-pikuk kota secara tidak
langsung mempengaruhi pola pikir kita. Dengan keramaian yang hampir setiap hari
kita nikmati, kehangatan-kehangatan di tengah kesendirian tak lagi mampu dirasakan.
Semuanya dituntut cepat, baik itu informasi, komunikasi, dsb.
Belum
lagi kungkungan pekerjaan yang setiap hari begitu-begitu saja tanpa adanya
inovasi sedikit pun. Bukankah itu membosankan? Saya sendiri sering merasakan
hal itu. Oleh karena itu, sebagai solusinya saya akan segera keluar dari
kungkungan tersebut. Sejenak mencari keheningan di suatu tempat. Tanpa sedikit
pun gangguan dari orang lain. Di sana saya bisa lebih menenangkan diri,
melupakan himpitan tugas-tugas kuliah meski hanya sementara. Merenungkan
hal-hal indah dalam kehidupan saya, mencari inspirasi untuk tulisan-tulisan
saya, lalu sesegera mungkin menjentikkan jemari saya untuk merangkaikan kata dari
kegelisahan hati yang mulai memuncak. Suasana ketika menulis sungguh
mempengaruhi hasil tulisan kita. Maka, menurut saya dengan suasana tenang, juga
luasnya ruang tentu akan dihasilkan tulisan-tulisan yang lebih merasuk dalam
jiwa. Bagi saya sendiri, tak perlu jauh-jauh pergi ke puncak tertinggi, tak
perlu berlibur di pantai sampai berhari-hari hanya untuk menemukan ketenangan
itu. Terkadang hanya perlu sejenak menepi, muhasabah diri, lalu berdiri dan
kembali berlari mengikuti ritme kehidupan.
Maka
tidak heran bila banyak orang yang hidup di kota menjadikan desa sebagai
pelarian. Pelarian dari asap knalpot jalanan, dari tuntutan pekerjaan yang tak
kunjung usai. Meskipun wajah desa sekarang menyerupai kota. Tapi setidaknya
masih ada ruang-ruang kosong dengan hijaunya pematang sepanjang mata memandang.
Begitu pun segarnya udara tentu menjadi alasan tersendiri untuk tetap memilih
desa sebagai tempat kedua selain kota. Bagi mereka yang tidak sanggup ke desa
dan tetap bersikeras di kota, mereka mencoba menciptakan ruang-ruang sepi di
tengah ramainya kota. Mereka juga berharap menemukan ketenangan sebagaimana
yang lainnya. Bukankah yang sebenarnya kita cari di dunia ini hanya keamanan
dan ketenangan? Maka cobalah sesekali menepi dari keramaian, sejenak melupakan
keresahan-keresahan hati. Semoga setelahnya kita mampu menjalani kehidupan yang
lebih baik dan lebih semangat dari sebelumnya.
M. Amin | 30 Mar 2017