Kembali Ke Atas
Beranda
Menuai Hikmah Patah Hati
Biarkan Aku Sendiri Sementara Waktu
Muhammad Amin Muhammad Amin
Maret 05, 2017

Biarkan Aku Sendiri Sementara Waktu


“Kisah ini butuh rehat sejenak. Mengobati setiap senti luka, berharap cinta sejati datang di waktu terbaik di masa mendatang ”

            Segala hal di dunia ini butuh jeda. Kereta api yang beroperasi di stasiun butuh berhenti beberapa saat. Tubuh kita pun butuh jeda sejenak untuk tidak makan dan minum. Begitu pula cinta. Terkadang, tak bersama seseorang yang kita cinta beberapa waktu itu perlu sekadar untuk menenangkan kalbu dan mengobati setiap senti luka yang kau torehkan begitu hebat dalam kalbu.

            Kau mungkin tak pernah merasakan sakitnya patah hati. Dengan mudahnya kau tinggalkan kekasih yang telahnberjuang mati-matian mendapatkanmu. Tiba-tiba saja kau sia-siakan dia. Semua terasa begitu cepat, sampai-sampai kau berlalu begitu saja tanpa sedikit pun perduli pada hati.
            Baiklah, aku rela kau sakiti. Terserah saja kau berpindah ke lain hati. Tapi, akan kubuktikan padamu satu hal. Akan kuubah segala sesak dalam dada menjadi karya nyata. Kelak, ketika kau sempatkan diri menoleh ke belakang, kau hanya akan menyesal tiada guna. Karena kekasihmu sekarang telah menjelma menjadi pribadi baru, seseorang yang 180 derajat berbeda dari ia yang sebelum kau tinggalkan. Ia mampu mengisi kesepian hatinya dengan hal-hal positif. Mungkin jika tak berpisah kala itu, aku tidak akan sekuat hari ini. Menerjang rasa sakit hati yang begitu mendalam sendirian sungguh bukan sesuatu yang mudah. Mulai hari ini, biarkan kuhadapi semuanya seorang diri. Tak perlu lagi perhatian manismu sepanjang waktu. Aku tidak akan mendoakan hal-hal buruk untukmu. Aku hanya akan senantiasa mendoakan hal-hal baik, bahkan terbaik dalam kehidupanmu. Untuk saat ini, kita memang lebih baik berjalan sendiri-sendiri. Mencoba merancang masa depan dan mengubahnya menjadi kenyataan. Bila memang takdinya menyatukan kita berdua, tentu itu bukanlah hal yang sulit bagiNya. Namun, bila ketetapanNya tak lagi sejalan dengan kemauan kita, jangan sampai kita mengutuk diri kita sendiri, apalagi berprasangka buruk kepada Tuhan. Kita hanya harus terus berusaha sekuat tenaga. Biarkan bagianNya menyelesaikan sisanya.


M. Amin | 11 Mar 2017

Penulis blog

Muhammad Amin
Muhammad Amin
Dosen Bahasa Arab UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penulis, pemerhati pendidikan dan bahasa, siniar, IT enthusiat

Terima kasih sudah berkunjung. :)